Liputan6.com, Brasilia - Sedikitnya 11 orang tewas akibat badai musim dingin disertai hujan lebat yang menghantam negara bagian Rio Grade do Sul, Brasil selatan pada Jumat 16 Juni 2023.
Sementara 20 orang lainnya dinyatakan hilang, mendorong upaya pencarian dan penyelamatan dengan helikopter bagi para korban.
Baca Juga
🚁 Batalhão de aviação da Brigada Militar salva homem e cão que estavam ilhados no município de Lindolfo Collor, no Vale dos Sinos. Resgate emocionante ocorreu nesta sexta. Veja! pic.twitter.com/cGi0aKsTvC
— Governo do Rio Grande do Sul (@governo_rs) June 16, 2023
Seperti dikutip dari Straits Times, Minggu (18/6/2023), ahli meteorologi dari Layanan Cuaca Nasional AS mengatakan bahwa badai semacam itu memiliki inti udara dingin dan biasanya dikaitkan dengan cold front atau front udara dingin. Ini menyebabkan udara dingin di permukaan mendorong dan mengangkat udara hangat di atasnya.
Advertisement
Gubernur Rio Grande do Sul Eduardo Leite mengatakan di Twitter-nya, "Prioritas utama para pejabat adalah untuk menemukan korban hilang dan menyelamatkan orang yang mungkin masih terdampar akibat banjir".
Pemerintah Rio Grande do Sul mengatakan bahwa puluhan penduduk di Maquine – sebuah kotamadya di pesisir pantai timur dan salah satu daerah yang paling parah terkena badai – terpaksa keluar dari rumah mereka berjalan kaki ke tempat penampungan untuk makanan dan pakaian kering.
Otoritas setempat mengatakan bahwa secara total, lebih dari 2.300 orang di negara bagian itu mencari perlindungan akibat badai melanda.
Pihak berwenang kemudian mengeluarkan peringatan risiko tanah longsor.
Badai Disertai Hujan Lebat
Pada Jumat malam, Maquine diguyur dengan curah hujan hampir 0,3 meter dalam satu hari berakibat merusak properti pedesaan dan rumah.
Di beberapa jalan di Maquine, banjir terjadi sangat parah bahkan hingga membuat "sebagian aspal terkikis".
Hujan lebat juga mengancam area pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian bagi warga Maquine.
Brasil telah beberapa kali mengalami badai mematikan di masa lalu.
Pada tahun 2021, setidaknya 20 orang tewas setelah banjir melanda Brasil timur laut.
Sementara pada tahun 2020, hujan lebat di Brasil tenggara menewaskan sedikitnya 47 orang dan memaksa lebih dari 18.000 orang mengungsi.
Advertisement