200 Angsa Kecanduan Narkoba Alami Opium dari Tanaman Poppy, Mabuk hingga Tak Bisa Terbang

Para petani tumbuhan poppy di Slovakia mengalami kesulitan untuk menyingkirkan para angsa yang kecanduan opium. Selain merugikan petani, hal ini juga menyebabkan masalah kesehatan serius pada angsa.

oleh Chesa Andini Saputra diperbarui 25 Jun 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2023, 08:00 WIB
Angsa
Ilustrasi Angsa (Sumber: Nick Fewings/Unsplash)

Liputan6.com, Komarno - Angsa adalah hewan herbivora, alias pemakan tumbuh-tumbuhan, akar, biji-bijian, buah beri, dan semacamnya.

Jadi sudah pasti Anda akan menemukan angsa berkeliaran di daerah yang ada banyak tumbuhannya. Namun kasus yang satu ini ini sedikit berbeda, karena unggas tersebut berada di tempat tanaman poppy yang mengandung opium.

Melansir dari Oddity Central, Minggu (25/6/2023), sebuah keluarga petani tanaman poppy --tumbuhan sumber bahan baku dari opium yang memiliki zat candu-- di Slovakia mengalami kesulitan untuk mengusir ratusan angsa yang kecanduan biji poppy dan terkadang sampai overdosis.

Para petani tanaman poppy yang tinggal di dekat Kota Komarno, pertama kali melaporkan keberadaan angsa di ladang mereka pada bulan Februari lalu.

Diyakini bahwa mereka awalnya tertarik dengan badan air besar yang terbentuk di daerah tersebut, tetapi setelah mematuk bunga sepanjang hari, banyak dari mereka kecanduan biji yang mengandung opium dan menolak untuk pergi.

Bulan Mei lalu, media Slovakia melaporkan bahwa sekitar 200 angsa telah membuat ladang poppy di dekat Komarno menjadi tempat tinggal mereka, menyebabkan kerusakan sekitar €10.000 (sekitar Rp164 juta) pada bunga dan menjadi sangat mabuk karena zat narkotika alami itu.

Kondisi teler yang dialami kawanan angsa tersebut bahkan membuat banyak dari mereka tidak dapat terbang lagi.

"Mereka datang secara bertahap. Kami menghitung lebih dari 200 angsa di sini," kata petani Balints Pam kepada wartawan, menambahkan bahwa selama bertahun-tahun menanam bunga poppy, dia belum pernah melihat yang seperti ini.

 

Akibat Pada Angsa

Bunga poppy
Ilustrasi bunga poppy (Sumber: Va Lia/Unsplash)

Angsa biasanya tergila-gila dengan rapeseed, dan para petani percaya bahwa mereka keliru dengan tumbuhan poppy yang dikira rapeseed --yang biasa mereka makan.

Namun bukan hanya membuat mereka kecanduan, tumbuhan poppy ini juga menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Rupanya, karena burung besar ini memiliki nafsu makan yang tak terpuaskan, beberapa lusin dari mereka telah overdosis biji poppy, sementara banyak lainnya kehilangan kemampuan terbang, menjadikannya sasaran empuk predator.

Para pecinta hewan dan sukarelawan dari kelompok seperti Badan Perlindungan Lingkungan Slovakia telah mencoba untuk memindahkan angsa yang kecanduan opium, dalam upaya untuk menyapih mereka dari biji opium.

Tetapi para ahli khawatir mereka akan segera kembali ke ladang ketika ada kesempatan.

 

Tidak Ada yang Bisa Dilakukan

Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Ilustrasi petani sedang bekerja di sebuah ladang opium di Hopong, Shan, Myanmar. (Ye Aung THU/AFP)

Para petani ladang poppy sudah lama berusaha menyingkirkan angsa-angsa tersebut, karena menderita kerusakan serius pada tanamannya.

Akan tetapi, angsa berstatus dilindungi di Slovakia, sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk berburu atau bahkan mengganggu unggas tersebut, meskipun berada di properti mereka.

“Untuk persiapan musim depan, peternak harus mengajukan pengecualian untuk diperbolehkan menakut-nakuti burung yang dilindungi. Angsa yang muncul hanya bisa ditakuti dengan tangan kosong. Saat ini, tidak ada lagi yang bisa dilakukan,” kata Jans Kalavskis, perwakilan dari Layanan Perlindungan Alam Negara Slovakia.

Kasus seperti ini ternyata bukan yang pertama kali. Beberapa tahun lalu juga sempat ada burung beo yang kecanduan opium dan menyebabkan malapetaka di pertanian opium India.

Ini 5 Zat yang Bisa Bikin Manusia Kecanduan Parah

Jenis narkoba (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya) apa yang paling membuat seseorang sangat kecanduan?

Jawabannya sangat sulit untuk ditentukan. Karena, berbagai riset memiliki tolak ukur yang berbeda-beda dalam menentukan jawaban tersebut.

Tolak ukur itu dapat berupa; efeknya bagi pecandu, harganya di pasaran, seberapa cepat Narkoba itu dalam memicu hormon dopamin di otak, hingga seberapa mudah zat tersebut membuat orang ketagihan.

Namun, tim riset yang satu ini punya metode lain yang dianggap lebih representatif dalam menentukan tolak ukur tersebut.

Tim riset yang dipimpin oleh David Nutt dari Imperial College London menggunakan metode wawancara terhadap panel pakar dan ilmuwan yang menggeluti studi kecanduan.

Merujuk pada penelitian itu, berikut, 5 narkoba yang paling membuat seseorang sangat kecanduan dan dampaknya bagi otak para pecandu, seperti dirangkum dari The Independent's Indy 100:

1. Heroin

Nutt dan tim menetapkan heroin sebagai zat yang paling membuat seseorang sangat kecanduan, dengan skor 3 (dari maksimal 3).

Sebagai turunan opium, heroin mampu membuat kadar hormon dopamin dalam otak hewan laboratorium meningkat hingga 200 persen dari kadar normal.

Selain itu, heroin juga ditetapkan sebagai narkoba yang paling berbahaya dibanding zat lainnya, karena meningkatkan risiko kematian hingga 5 kali lipat bagi manusia.

Dari segi kesehatan masyarakat, heroin juga disebut sebagai narkoba yang paling merusak.

Untuk lanjut membaca, klik di sini.

Infografis Laporan Khusus Narkoba
Infografis Laporan Khusus Narkoba (liputan6.com/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya