Kebakaran Anjungan Minyak Meksiko Tewaskan 2 Orang, Pencarian Pekerja Hilang Prioritas

Pihak Pemex mengatakan telah memperhitungkan semua pekerja lainnya dan mengatakan produksi minyak terkena dampak besar dari kobaran api.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2023, 08:01 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2023, 08:01 WIB
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)

Liputan6.com, Kota Meksiko - Kebakaran melanda anjungan lepas pantai di tepi selatan Teluk Meksiko. Peristiwa itu dilaporkan menelan korban jiwa.

Dua pekerja tewas dan seorang lainnya masih hilang setelah terjadinya insiden kebakaran pada Jumat 7 Juli 2023 pagi di anjungan lepas pantai di tepi selatan Teluk Meksiko. Anjungan tersebut dioperasikan perusahaan minyak dan gas pelat merah Pemex.

Dalam cuitannya di Twitter, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (9/7/2023), pihak Pemex mengatakan telah memperhitungkan semua pekerja lainnya dan mengatakan produksi minyak terkena dampak besar dari kobaran api.

Video kebakaran anjungan minyak tersebut beredar di media sosial, menunjukkan anjungan besar dan jalinan pipanya sedang dilalap api saat perahu di dekatnya berusaha memadamkan api dengan selang.

Anjungan Pemex di Meksiko tersebut berada di Lapangan Cantarell, lapangan minyak yang pernah menjadi salah satu yang paling produktif di dunia.

Sebelumnya, pihak Pemex mengatakan enam orang terluka dalam kebakaran tersebut, yang dikatakan dimulai dari anjungan Nohoch-A dan kemudian menyebar ke anjungan kompresi.

Kemudian pada Jumat 7 Juli, pihak perusahaan mengatakan produksi minyak telah "dipengaruhi secara substansial" karena kebakaran tersebut. Kendati demikian Pemex tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang dampak terhadap produksi minyak mentahnya.

"Teknisi kami sedang mempelajari cara memperbaiki pipa, interkoneksi, dan pekerjaan lain untuk memulihkannya," kata perusahaan itu dalam unggahan terpisah di Twitter.

 

Prioritas Pencarian Korban Hilang

[Bintang] Laut
Ilustrasi pencarian orang di kebakaran anjungan minyak Meksiko. (Sumber Foto: Pexels)

CEO Pemex Octavio Romero merujuk pada dampak tersebut dalam video yang diunggah perusahaan.

"Kami akan terus mencari pekerja (yang hilang) ini sebagai prioritas nomor satu kami, serta memikirkan bagaimana kami dapat mengaktifkan kembali aktivitas di kawasan tersebut karena Nohoch sangat penting," katanya.

Pernyataan Pemex pada Jumat 7 Juli pagi mengindikasikan bahwa 321 dari 328 orang yang bekerja di anjungan telah berhasil dievakuasi.

Menurut data perusahaan, selama dekade terakhir, produksi lapangan minyak Cantarell menurun secara signifikan. Namun, tetap berada di kisaran 170.000 barel per hari.

Sebagian besar produksi minyak Meksiko berasal dari ladang air dangkal terdekat yang berkerumun di sekitar Teluk Campeche di Teluk selatan, tempat Pemex mengalami sejumlah kecelakaan industri dalam beberapa tahun terakhir.

Deepwater Horizon Meledak,

Rumah Keluarga Juragan Ikan Terbakar, 6 Orang Tewas
Ilustrasi kebakaran kilang minyak. Foto: Pixabay.com

Pada 20 April 2010, sebuah ledakan dan kebakaran terjadi di atas anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko, sekitar 50 mil di lepas pantai Louisiana, Amerika Serikat.

Insiden itu membunuh 11 orang dan memicu tumpahan minyak lepas pantai terbesar dalam sejarah Amerika Serikat, demikian seperti dikutip dari History.

Anjungan tersebut telah berada di tahap akhir pengeboran sumur eksplorasi untuk BP (British Petroleum), raksasa minyak Inggris.

Pada saat sumur ditutup tiga bulan kemudian, diperkirakan 4,9 juta barel (atau sekitar 206 juta galon) minyak mentah telah mengalir ke Teluk Meksiko.

Bencana dimulai ketika gelombang gas alam dari sumur menembakan pipa yang naik ke platform anjungan pengeboran, di mana ia memicu serangkaian ledakan dan api besar.

Dari 126 orang di dalam Deepwater Horizon yang panjangnya hampir 400 kaki, 11 pekerja tewas dan 17 lainnya terluka parah.

Api membakar selama lebih dari sehari sebelum Deepwater Horizon, dibangun dengan bujet US$ 350 juta pada 2001, tenggelam pada 22 April 2010.

Sebelum mengevakuasi Deepwater Horizon, anggota kru mencoba --namun gagal-- untuk mengaktifkan perangkat keselamatan yang disebut pencegah ledakan, yang dirancang untuk mematikan aliran minyak dari sumur dalam keadaan darurat.

Klik di sini sambungan beritanya...

Kilang Minyak Dumai Meledak

Ilustrasi - Bakar kemenyan praktik dukun. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi kebakaran. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Di Indonesia, kebakaran kilang minyak pernah melanda di Dumai.

Ledakan di area Kilang Pertamina Dumai, Provinsi Riau terjadi pada Sabtu (1/4/2023) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Peristiwa kilang Pertamina Dumai pada fasilitas pengolahan minyak ini juga diiringi dengan kebakaran.

Kebakaran di area kilang minyak Pertamina Dumai ternyata bukan yang pertama, sebelumnya peristiwa serupa pun pernah terjadi.

Berikut rangkuman kebakaran di area kilang minyak Pertamina Dumai:

Meledak dan Kebakaran pada 1 April 2023

Kilang minyak Pertamina di Dumai meledak disertai dengan kebakaran Diikutip dari Antara, Minggu (2/4/2023), foto dan video ledakan disertai kebakaran itu beredar luas di sejumlah grup percakapan. Ledakan kilang minyak Pertamina Dumai itu membuat warga sekitar kilang berhamburan keluar untuk melihat kejadian itu.

Tim Keadaan Darurat pun telah berhasil mengatasi kejadian di area gas compressor Kilang Dumai. Kejadian telah dapat dikendalikan sekitar pukul 22.54.

Kebakaran pada 2014

Kilang minyak Dumai, Riau di Jalan Putri Tujuh, Dumai Timur mengalami kebakaran hebat. Kebakaran yang terjadi pada Minggu 16 Februari sekitar pukul 21.45 WIB itu diduga akibat pipa bocor.

Kebocoran itu disinyalir menyebabkan bunyi ledakan dan semburan api di heater 211 kilang minyak milik negara itu.

Kebakaran kilang minyak Pertamina kebanggaan nasional ini dikabarkan warga sebelumnya sempat meledak keras hingga terdengar dari radius beberapa kilometer. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya