Suhu di Gaza Diperkirakan Terus Turun, UNICEF Wanti-Wanti Ancaman Dingin bagi Bayi

Sudah tujuh bayi yang meninggal karena kedinginan di Gaza. Dalam waktu dekat diperkirakan suhu di sana lebih dingin.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Jan 2025, 12:06 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2025, 12:00 WIB
Israel Kembali Serang Tenda Pengungsian di Gaza, 11 Orang Tewas
Diperkirakan suhu di Gaza makin turun, hal ini menimbulkan kekhawatiran bertambahnya bayi yang meninggal karena kedinginan di sana. (BASHAR TALEB/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Suhu dingin di Gaza diperkirakan bakal terus turun. Hal ini dikhawatirkan bakal menambah bayi yang meninggal di sana.

Seperti diketahui keluarga di Gaza harus tidur di tenda pengungsian. Di mana suhu dingin dapat dengan mudah masuk apalagi ditambah minimnya selimut di sana.

"Dengan suhu yang diperkirakan akan terus menurun, sangat disayangkan bahwa lebih banyak nyawa anak-anak akan hilang akibat kondisi tidak manusiawi yang mereka alami, yang tidak memberikan perlindungan dari dingin," kata Manajer Komunikasi UNICEF, Ricardo Pires kepada Anodulu seperti dikutip Jumat, 3 Januari 2025.

Pires mengatakan bahwa sudah ada tujuh bayi --diantaranya ada bayi baru lahir-- yang dilaporkan meningga karena kedinginan dan tempat berlindung yang kurang memadai di Gaza.

"Sangat tragis dan tidak dapat diterima bahwa sejak 23 Desember ada 7 bayi baru lahir dan bayi dilaporkan meninggal karena kedinginan dan kurangnya tempat berlindung yang memadai di Gaza," kata Pires.

Pires mengungkapkan bahwa kematian tersebut sebenarnya bisa dicegah. Namun, kondisi yang memburuk harus dihadapi keluarga dan anak-anak di Gaza selama lebih dari 14 bulan.

"Kematian yang dapat dicegah ini memperlihatkan kondisi putus asa dan memburuk yang dihadapi keluarga dan anak-anak di seluruh Jalur Gaza selama lebih dari 14 bulan," kata Pires.

Krisis Kemanusiaan di Gaza

Selain cuaca dingin, keluarga-keluarga di Gaza harus menghadapi krisis kemanusiaan yang lebih luas. Pires mengatakan bahwa keluarga di Gaza kesulitan memiliki tempat berlindung, nutrisi, dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.

"Efek akibat dingin, seperti radang dingin dan hipotermia, menimbulkan risiko serius bagi anak-anak kecil di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara lainnya yang tidak dilengkapi dengan peralatan memadai untuk cuaca dingin. Bagi bayi baru lahir, bayi, dan anak-anak yang rentan secara medis, bahayanya bahkan lebih akut," kata Pires.

 

UNICEF Kirim Pakaian Hangat dan Selimut untuk Gaza

Pires mengungkapkan di kondisi sulit ini UNICEF tetap berkomitmen untuk "terus bekerja tanpa lelah". Diantaranya mendistribusikan pakaian musim dingin, selimut, dan perlengkapan darurat kepada anak-anak.

Namun, butuh skala yang lebih besar untuk bisa menyelamatkan keluarga di Gaza.

"Namun, kemampuan lembaga-lembaga kemanusiaan untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa dalam skala yang dibutuhkan masih sangat terbatas," tambahnya.

Infografis Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya