Trump Ancam Akan Rebut Kembali Kendali Terusan Panama, Ini Sebabnya

Pernyataan Trump telah mengundang reaksi tegas dari presiden Panama.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Des 2024, 16:01 WIB
Diterbitkan 23 Des 2024, 16:01 WIB
Donald Trump
Donald Trump menari di akhir kampanyenya di Madison Square Garden di New York, Amerika Serikat (AS), pada 27 Oktober 2024. (Dok. Angela Weiss/AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat, menuntut agar Panama mengurangi biaya penggunaan Terusan Panama atau mengembalikannya ke kendali AS. Dia menuduh Panama mengenakan "tarif yang sangat tinggi" kepada kapal dagang dan kapal perang AS.

"Biaya yang dikenakan oleh Panama sangat konyol dan sangat tidak adil," kata Trump kepada sekelompok pendukungnya di Arizona pada hari Minggu (22/12/2024), seperti dikutip dari BBC, Senin (23/12).

"Pencurian besar terhadap negara kita ini akan segera dihentikan," tambahnya, merujuk pada saat dia menjabat bulan depan.

Pernyataannya memicu kecaman cepat dari Presiden Panama Jose Raul Mulino, yang menegaskan bahwa "setiap meter persegi" dari kanal dan daerah sekitarnya adalah milik negaranya. Presiden Mulino menambahkan bahwa kedaulatan dan kemerdekaan Panama tidak bisa diperdebatkan.

Apa yang dipertontonkan Trump dinilai menunjukkan bagaimana kebijakan luar negeri dan diplomasi AS akan berubah setelah dia dilantik pada 20 Januari 2025.

Pernyataan Trump tersebut muncul setelah sebuah unggahan serupa sehari sebelumnya, di mana dia menyebut Terusan Panama sebagai "aset nasional yang sangat penting" bagi AS.

Jika tarif pengiriman tidak diturunkan, Trump mengatakan pada hari Minggu, "Kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, sepenuhnya, dengan cepat, dan tanpa pertanyaan."

Terusan Panama yang memiliki panjang 82 km melintasi negara Amerika Tengah dan menghubungkan Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik. Terusan ini dibangun pada awal 1900-an dan AS mengendalikannya hingga 1977, ketika perjanjian-perjanjian mulai mengembalikan wilayah itu ke Panama. Setelah periode kontrol bersama, Panama akhirnya mengambil kendali penuh pada 1999.

Setiap tahunnya, sekitar 14.000 kapal melintas di terusan ini, termasuk kapal kontainer yang membawa mobil, gas alam, dan barang lainnya, serta kapal militer.

Selain Panama, Trump turut mengkritik Kanada dan Meksiko atas apa yang dia sebut sebagai praktik perdagangan yang tidak adil. Dia menuduh kedua negara itu membiarkan masuknya obat-obatan dan imigran ke AS, meskipun dia menyebut Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum sebagai "perempuan yang luar biasa".

Trump mengeluarkan pernyataannya pada Minggu di depan ribuan orang pada konferensi tahunan Turning Point, salah satu pertemuan aktivis konservatif terbesar di negara itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya