Penjaga Pantai Amerika Serikat Tingkatkan Patroli Maritim di Kawasan Indo Pasifik, Berpotensi Bersitegang dengan China?

U.S Coast Guard berencana untuk meningkatkan patroli maritim dan kegiatan pelatihan di Indo-Pasifik.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Jul 2023, 12:15 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 19:40 WIB
U.S Coast Guard berencana untuk meningkatkan patroli maritim dan kegiatan pelatihan di Indo-Pasifik. Hal ini dilakukan saat China berupaya untuk memperluas jangkauannya ke perairan kawasan itu (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
U.S Coast Guard berencana untuk meningkatkan patroli maritim dan kegiatan pelatihan di Indo-Pasifik. Hal ini dilakukan saat China berupaya untuk memperluas jangkauannya ke perairan kawasan itu (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Liputan6.com, Alameda - Belum lama ini, Komandan Penjaga Pantai Amerika Serikat Linda Fagan atau U.S Coast Guard menghadiri Dialog Shangri-La di Singapura, pertemuan tahunan yang mempertemukan para pejabat pertahanan senior di Asia.

Dalam pernyataannya, U.S Coast Guard berencana untuk meningkatkan patroli maritim dan kegiatan pelatihan di Indo-Pasifik.

Hal ini dilakukan saat China berupaya untuk memperluas jangkauannya ke perairan kawasan itu.

Menanggapi potensi ketegangan antara dua negara, Kapten Lushan Hannah dari U.S. Coast Guard menekankan bahwa upaya Penjaga Pantai AS dalam meningkatkan patroli maritimnya di kawasan Indo Pasifik sebagai langkah peningkatan keamanan di kawasan dan menjalin kerja sama dengan negara mitra.

"Ketika kami menjalin kemitraan dengan negara-negara mitra, China bukanlah topik diskusi. Kami ada di sana untuk menjadi mitra tepercaya bagi negara di kawasan," kata Kapten Lushan Hannah kepada 20 jurnalis yang terpilih dalam program FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region dari Kemlu Amerika Serikat, Rabu (12/7/2023) di Alameda, California.

Saat ditanya soal akan berpotensi memicu ketegangan di kawasan, ia menyebut: "Kami hanya ingin menjadi mitra bilateral dan multilateral dalam tujuan apa pun dalam kepentingan strategis."

"Jadi itulah yang saya ingin saya katakan tentang China dan bagaimana hal itu tak memengaruhi pendekatan kami dengan negara di kawasan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fokus pada Upaya Menjalin Kerja Sama dengan Negara Mitra di Indo Pasifik

U.S Coast Guard menyebut pihaknya lebih memilih untuk terus menjalin kerja sama dengan negara mitra di kawasan Indo Pasifik dari pada berfokus pada masalah ketegangan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
U.S Coast Guard menyebut pihaknya lebih memilih untuk terus menjalin kerja sama dengan negara mitra di kawasan Indo Pasifik dari pada berfokus pada masalah ketegangan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Sementara itu, pihak U.S Coast Guard menyebut pihaknya lebih memilih untuk terus menjalin kerja sama dengan negara mitra di kawasan Indo Pasifik dari pada berfokus pada masalah ketegangan.

"Sejauh ini kami telah melakukan perjalanan ke banyak negara mitra kami di Oseania. Penjaga Pantai mereka adalah adalah mitra tepercaya kami," kata pihak U.S Coast Guard.

"Kini kami telah memiliki perjanjian bilateral dengan 11 negara. Kini akan menjadi 12 negara setelah Papua Nuguini menyusul."

U.S Coast Guard juga menekankan bahwa pihaknya kini berupaya mengembangkan prioritas mereka dengan pendekatan kampanye semacam ini.

Hal ini kemudian didasarkan pada strategi Penjaga Pantai baik secara nasional dan internasional.

U.S Coast Guard beroperasi di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat. Kini, melakukan patroli penegakan hukum melawan kejahatan seperti penyelundupan dan penangkapan ikan ilegal sambil juga bekerja untuk mendeteksi dan menghentikan serangan teroris.

U.S Coast Guard juga terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan maritim serta penegakan imigrasi.


Seputar FPC Reporting Tour Terkait Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik

Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik (Kemlu AS).
Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik (Kemlu AS).

Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik.

Program ini berfokus pada visi Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk kawasan Indo-Pasifik yang makmur secara ekonomi dan memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan mitra di kawasan tersebut.

FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region ini memberi para 20 jurnalis dari 18 negara kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana keamanan dan ekonomi memperkuat keamanan Indo-Pasifik.

Program berlangsung para 11-21 Juli 2023 di San Francisco, California dan Honolulu, Hawaii.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya