Liputan6.com, Sisilia - Italia berduka hari ini 31 tahun yang lalu. Pasalnya seorang hakim anti-mafia terkemuka di Italia tewas akibat bom mobil.
Pada hari itu juga, Minggu 19 Juli 1992, perdana Menteri Italia Giuliano Amato menyampaikan janjinya bahwa ia akan memberikan respons yang tegas kepada mereka yang "berperang dengan negara.”
Baca Juga
Dilansir dari Los Angeles Times, jaksa utama di Palermo, Paolo Borsellino, diketahui tewas bersama lima orang pengawalnya.
Advertisement
Polisi mengatakan bahwa ada 20 orang, termasuk seorang polisi penjaga yang selamat dari maut namun terluka ketika mobil yang dipenuhi dengan dinamit meledak saat sang hakim sedang berjalan di luar gedung apartemen tempat ibu dan saudara perempuannya tinggal.
Kematian Borsellino adalah pukulan kedua yang sangat menghancurkan bagi perjuangan Italia melawan mafia dalam waktu kurang dari dua bulan.
Borsellino adalah kolega dekat dari pejuang anti-mafia terkemuka Italia, Giovanni Falcone, yang juga tewas bersama istrinya beserta tiga pengawalnya ketika bahan peledak itu meledak di jalan raya di luar Palermo pada 23 Mei.
PM Amato mengatakan, "Hakim Borsellino telah memberitahu seorang temannya dua hari yang lalu bahwa dia sedang berperang dengan waktu. Dia khawatir (langkah-langkah anti-mafia terbaru) akan dikalahkan di Parlemen.”
"Saya mengatakan kepada para pembunuhnya dan yang seperti mereka berperang dengan negara, bahwa norma itu akan tetap ada,” tambah PM Amato.
Stasiun televisi RAI mengatakan, ledakan itu terdengar hingga berjarak beberapa mil.
Asap hitam bisa terlihat hingga beberapa blok, dan pemadam kebakaran berhamburan ke tempat kejadian, dekat dengan lokasi konvensi yang digunakan untuk Pameran Mediterania Palermo.
Borsellino yang kala itu berusia 52 tahun, dianggap secara luas sebagai kandidat terdepan untuk memimpin otoritas peradilan anti-mafia baru yang direncanakan oleh pemerintah Roma.
Bos Mafia Mati Ditembak
Kejadian di negara yang sama dan melibatkan mafia juga terjadi pada tahun 2022, namun korbannya bukan orang lain melainkan seorang bos mafia. Ia ditembak hingga tewas saat asyik mengendarai sepedanya.
Peristiwa itu merupakan hal langka di masa kini, apalagi setelah beberapa petinggi kelompok kriminal berhasil dibekuk pihak berwajib.
Bos mafia itu bernama Giuseppe Dainotti. Ia berusia 67 tahun. Seseorang telah menembak kepalanya saat bersepeda di jalanan Palermo.
Itu adalah insiden pertama semenjak 25 tahun lalu kala hakim anti-mafia Giovanni Falcone tewas dalam ledakan di mobil yang tengah ia tumpangi.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (23/5/2017), penampakan tempat kejadian perkara seakan membuat warga Sisilia kembali ke masa suram di mana banyak korban tewas akibat penembakan di jalanan.
Insiden kali ini terjadi pada Senin, 22 Mei 2017.
Jaksa Palermo, Fracesco Lo Voi, mengatakan insiden penembakan itu merupakan peringatan bagi pemerintah bahwa mafia Sisilia, Costra Nostra, masih ada dan belum benar-benar hilang.
"Ketika beberapa orang mengklaim bahwa mafia tak lagi ada di muka bumi atau telah hancur, ada sesuatu di dalam sana mengatakan bahwa mereka belum benar-benar mati," kata Lo Voi.
"Ketika mereka muncul, mereka akan melakukan pembunuhan. Ini jelas simbol dari kelompok itu," ujarnya.
Saksi mata yang memanggil polisi setelah mendengar suara tembakan. Saksi mata lainnya yang melihat peristiwa itu yakin yang tewas adalah Dainotti, yang baru dibebaskan dari penjara tahun 2014.
Pria itu tewas oleh dua orang pembunuh. Dainotti sebelumnya dipepet oleh pembunuh dengan sepeda motor, kemudian salah seorang di antaranya menembak.
Advertisement