Liputan6.com, Baltimore - Lawrence Faucette, seorang pasien penerima transplantasi jantung babi kedua di dunia dikabarkan meninggal dunia pekan ini. Kabar dukanya ini berselang hampir 6 minggu pasca-operasi.
Pasien tersebut merupakan pria berusia 58 tahun bernama Lawrence Faucette. Ia mengidap penyakit jantung terminal atau gagal jantung stadium akhi sehingga diupayakan untuk mendapatkan transplantasi jantung babi yang telah disesuaikan secara genetik agar kompatibel atau sesuai dengan tubuh manusia.
Baca Juga
Proses cangkok ini dilakukan pada 20 September lalu dan Faucette meninggal pada 30 Oktober. Demikian dilansir The Guardian, Kamis (2/11/2023).
Advertisement
Setelah menjalani operasi cangkok jantung, Faucette yang merupakan pensiunan teknisi laboratorium di National Institutes of Health (Institut Kesehatan Nasional) sempat mengikuti terapi fisik dengan harapan dapat memulihkan kemampuan berjalan seperti sedia kala.
Sang istri mengatakan Lawrence Faucette menyadari bahwa waktunya bersama keluarga tak lama lagi.
"Dia tahu waktunya bersama kami singkat, dan ini adalah kesempatan terakhirnya untuk berbuat demi orang lain, kata istrinya, Ann Faucette dalam catatan kenangan.
"Dia tidak pernah membayangkan akan bertahan selama itu," tambahnya.
Ahli bedah yang melaksanakan operasi transplantasi tersebut di Pusat Medis Universitas Maryland di Baltimore, Bartley Griffith turut menyampaikan duka cita.
"Kami berduka atas kehilangan Tuan Faucette, seorang pasien, ilmuwan, veteran Angkatan Laut, dan pria berkeluarga yang luar biasa, yang hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama istri, putra, dan keluarganya yang tercinta," ungkap Bartley Griffith dalam catatan kenangan yang sama untuk Ann Faucette.
Sebelumnya, Operasi Transplantasi Jantung Babi Diterima David Bennet
Sebelumnya yakni pada tahun 2021 lalu, tim Griffith melakukan transplantasi jantung babi pertama di dunia pada David Bennett, seorang tukang berusia 57 tahun yang menderita gagal jantung stadium lanjut.
Berbeda dengan Faucette, Bennett dapat bertahan hidup sedikit lebih lama pasca operasi yakni dua bulan lamanya.
Meski dilaporkan tidak ada tanda-tanda penolakan selama beberapa minggu setelah transplantasi Bennet, sebuah studi kasus mengungkapkan beberapa potensi faktor risiko yang dialami Bennet antara lain yakni kemungkinan penolakan organ akibat antibodi dari sistem kekebalannya dan jejak sitomegalovirus (virus yang dapat menyebabkan pembesaran pada sel epitel) babi yang dapat menyebabkan komplikasi pada tubuh.
Setelah meninggalnya dua resipien cangkok jantung babi ini, Muhammad Mohiuddin, seorang profesor bedah dan direktur program ilmiah dari program xenotransplantasi jantung di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan analisis ekstensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dicegah dalam transplantasi di masa depan.
Advertisement
Profesor Apresiasi Jasa Faucette dan Pengertian Xenotransplantasi
Selain itu, Mohiuddin juga mengapresiasi jasa Faucette dalam kontribusinya untuk kemajuan bidang transplantasi organ hewan ke tubuh manusia ini.
Mohiuddin juga mengucapkan terima kasih kepada "Faucette dan keluarganya karena telah memungkinkan kami untuk terus membuat kemajuan signifikan dalam mewujudkan xenotransplantasi menjadi kenyataan."
"Tuan Faucette adalah seorang ilmuwan yang tidak hanya membaca dan menafsirkan biopsinya sendiri tetapi juga memahami kontribusi penting yang dia berikan dalam memajukan bidang ini," tutur Muhammad Mohiuddin.
Untuk diketahui, Xenotransplantasi merupakan suatu bentuk transfer sel, jaringan, dan organ dari hewan ke manusia. Ini merupakan bidang medis eksperimental yang berusaha mengatasi kondisi kekurangan organ untuk operasi transplantasi.
Dalam hal ini, baik Faucette dan Bennett mengalami kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk menerima transplantasi menggunakan organ dari manusia yang telah meninggal.
Alternatifnya adalah cangkok jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik agar lebih sesuai dengan tubuh manusia. Ini juga termasuk penghapusan gen agar mencegah pertumbuhan jantung babi tersebut.
Sebuah laporan menyatakan bahwa lebih dari 100.000 orang di AS berada dalam daftar tunggu transplantasi nasional, dengan satu orang ditambahkan setiap 10 menit.
Organ yang paling dibutuhkan menurut laporan tersebut adalah ginjal dengan sebanyak 85% pasien transplantasi membutuhkan ginjal.
Pria Pertama Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal 2 Bulan Usai Operasi
David Bennet seperti yang telah disinggung sebelumnya merupakan pasien pertama operasi cangkok jantung babi. Ia dikabarkan meninggal 2 bulan setelah operasi.
"Seorang laki-laki yang menerima transplantasi jantung pertama dari babi dua bulan lalu telah meninggal," kata Pusat Medis Universitas Maryland, Rabu 9 Maret 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Dokter tidak mengatakan alasan spesifik David Bennett, 57 tahun, yang meninggal hari Selasa (8/3), tetapi hanya mengatakan kondisinya memburuk selama beberapa hari terakhir.
"Kami berterima kasih atas setiap momen inovatif, setiap mimpi gila, setiap malam tanpa tidur dalam upaya bersejarah ini," kata putra Bennett, David Bennett, Jr., dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Fakultas Kedokteran Universitas Maryland. "Kami berharap kisah ini bisa menjadi awal dari harapan dan bukan akhir."
Sebelum transplantasi jantung babi dilakukan pada 7 Januari, kesehatan Bennett buruk dan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan jantung manusia.
Transplantasi organ dari hewan – xenotransplantasi – sebagian besar gagal karena tubuh manusia segera menolaknya, tetapi dalam kasus ini, babi telah dimodifikasi secara genetik dengan gen manusia dengan harapan bisa menunda penolakan.
Advertisement