Sniper Ikut Hadir di Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza

Media Palestina menyebut ada sniper yang menembak warga yang mencoba pergi dari RS Indonesia di Gaza.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Nov 2023, 00:01 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 23:55 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel. Media di Timur Tengah menyebut setidaknya ada 12 orang yang tewas. 

Ada pula laporan bahwa sniper ikut terlibat dalam pengepungan RS Indonesia.

Berdasarkan laporan Anadolu Agency, Senin (20/11/2023), kementerian kesehatan di Gaza menyebut serangan Israel terjadi pada Senin waktu setempat. Selain 12 orang yang tewas, kemenkes di Gaza kemenkes Gaza khawatir bahwa nyawa para pasien, staf medis, dan pengungsi dalam bahaya.

Kantor berita Wafa dari Palestina sempat melaporkan ada delapan orang yang tewas akibat serangan Israel. Disebutkan bahwa ada 150 pasien, 100 staf medis, dan ribuan orang yang mengungsi di fasilitas kesehatan tersebut.

Para saksi mata berkata serangan Israel membuat rumah sakit itu kehilangan listrik sebab generatornya sudah tidak berfungsi.

Pihak Hamas berkata perlu adanya intervensi internasional untuk melindungi fasilitas kesehatan di Jalur Gaza. 

Menurut Middle East Monitor, RS Indonesia adalah satu-satunya rumah sakit di utara Jalur Gaza yang masih berfungsi, walau tak optimal.

Pasukan Israel disebut mengepung rumah sakit itu dengan luisanan kendaraan militer berat dan artileri. Para sniper juga disiagakan di atas terdekat, sehingga ambulan tak bisa menolong warga yang terluka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Retno Marsudi: RI Kutuk Sekeras-kerasnya Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza Palestina

Ribuan Jenazah Tertimbun Reruntuhan Bangunan di Gaza
Namun, para korban seringkali adalah warga Palestina, banyak di antaranya belum ditemukan. (AP Photo/Ali Mahmoud, File)

Sebelumnya dilaporkan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan Indonesia kutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina yang menewaskan sejumlah warga sipil.

"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil," kata Retno Marsudi dalam press briefing usai menghadiri pertemuan bersama para Menlu negara Arab dan Islam di Beijing, China, Senin (20/11).

Menurut Retno Marsudi serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

"Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya."

Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan 3 orang WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia.

Retno Marsudi juga mengatakan bahwa ia sendiri telah menghubungi UNRWA di Gaza, untuk menanyakan situasi RSIndonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di RS Indonesia saat ini.

"Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional namun belum mendapatkan jawaban. Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan 3 WNI tersebut."

"Koordinasi dengan MerC Jakarta juga terus kita lakukan. Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya