Liputan6.com, Washington, DC - Lloyd Austin (70) masih berada di rumah sakit, tepatnya di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, dan dalam kondisi baik setelah menjalani perawatan kanker prostat. Demikian pernyataan Pentagon terkait kondisi terkini menteri pertahanan Amerika Serikat (AS) itu.
Disebutkan pula bahwa Austin telah melanjutkan beberapa tugasnya dan melakukan kontak dengan staf seniornya. Namun, tidak ada tanggal pasti kapan dia bisa keluar dari rumah sakit. Demikian seperti dilansir BBC, Minggu (14/1/2024).
Baca Juga
Austin dirawat di unit perawatan intensif pada 1 Januari karena komplikasi pasca operasi pada akhir Desember 2023. Pejabat senior pertahanan AS dan Gedung Putih sendiri baru mengetahui bahwa dia sakit parah tiga hari kemudian.
Advertisement
Dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (13/1), sekretaris pers Pentagon Mayjen Pat Ryder memastikan Austin memiliki akses penuh terhadap kemampuan komunikasi aman yang diperlukan dan terus memantau operasi sehari-hari (Kementerian Pertahanan AS) di seluruh dunia.
Ryder menambahkan dia akan memberikan "pembaruan harian" mengenai kondisi Austin.
Terbaringnya Austin di ranjang rumah sakit terjadi di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah, di mana AS Cs melancarkan serangan signifikan terhadap kelompok Houthi di Yaman. Para pejabat senior AS bersikeras bahwa Austin berperan dalam serangan tersebut.
Austin, menurut dua pejabat senior pemerintah AS seperti dikutip dari Politico, terlibat dalam perencanaan serangan sejak 1 Januari. Dia mengizinkan keputusan akhir bagi pasukan AS untuk melanjutkan serangan terhadap lebih dari 60 sasaran Houthi dan memantau operasi secara real-time.
"Dia terlibat dalam semua diskusi ... dan sepenuhnya dalam perencanaan," kata salah satu pejabat senior pemerintah AS mengacu ke serangan pada Kamis (12/1).
Menhan AS Salah Satu Anggota Kabinet Terpenting
Menteri Pertahanan AS berada tepat di bawah presiden dalam rantai komando militer AS dan dianggap sebagai salah satu anggota kabinet yang paling penting.
Masuknya Austin secara diam-diam ke rumah sakit telah menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dan transparansi, sehingga mendorong dilakukannya tiga penyelidikan terhadap penanganan krisis kesehatannya di Gedung Putih.
Inspektur Jenderal Pentagon mengatakan pihaknya akan menyelidiki masalah ini. Investigasi dilakukan setelah penilaian selama 30 hari yang diperintahkan oleh kantor sekretaris kabinet dan peninjauan yang dilakukan oleh Gedung Putih.
Advertisement
Austin Tuai Kritik
Austin menuai kritik karena tidak memberi tahu pejabat senior tentang kondisi kesehatannya selama berhari-hari. Dia sendiri telah meminta maaf karena tidak memastikan masyarakat mendapat informasi yang tepat.
Presiden Joe Biden mendukungnya, namun mengakui bahwa tindakannya "kurang optimal" karena tidak mengungkapkan keseriusan penyakitnya.
Gedung Putih sejak itu telah memberi tahu para menteri bahwa mereka harus menjelaskan kepada pemerintah ketika mereka tidak dapat menjalankan tugasnya.