Pria di Turki Gugat Dokter Gara-gara Penisnya Mengecil Usai Operasi Pembesaran

Pria tersebut mengklaim bahwa ukuran penisnya justru berkurang 1 cm usai menjalani operasi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Jan 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2024, 20:40 WIB
Ilustrasi penis (pixabay)
Ilustrasi penis (pixabay)

Liputan6.com, Ankara - Seorang pria di Turki menggugat dokter lantaran organ vitalnya mengecil usai ia melakukan prosedur pembesaran penis.

Dilansir Oddity Central, Kamis (18/1/2024), Ilter Turkmen, seorang bankir kaya dari Tekirdag, Turki, meminta kompensasi sebesar 500.000 lira atau sekitar Rp259 juta kepada dr. Haluk Soylemez, dokter yang membantu melakukan operasi pembesaran penisnya.

Turkmen menyebut bahwa dokter tersebut menjanjikan bahwa penisnya bisa memanjang dan membesar hingga 3 cm.

Namun hasilnya, penisnya justru mengecil. Setelah melakukan dua prosedur, ukuran penisnya justru berkurang hingga 1 cm.

Pengacara Turkmen mengatakan kepada hakim Pengadilan Sipil Tingkat Pertama bahwa kliennya harus mengalami sakit luar biasa, membuatnya tidak dapat berjalan dengan baik selama sebulan, organ seksualnya menjadi lebih pendek dan memiliki bekas luka yang parah.

Menurut dokumen yang disampaikan pengacara Turkmen, dia menjalani prosedur pembesaran penis pertama di klinik dr. Soylemez pada Januari 2022. Selama masa pemulihannya, bankir tersebut mulai mengalami pendarahan dan memberi tahu dokternya tentang hal tersebut.

Setelah memeriksa pasiennya, Soylemez menjadwalkan dia untuk operasi kedua.

Alih-alih menjadi lebih baik, Turkmen justru mengalami hal yang makin parah. Ia mengalami sakit yang menurutnya "sangat menyiksa" dan membuatnya sulit berjalan seperti normal. Bahkan ketika rasa sakitnya mereda, organ vitalnya tetap memiliki bekas luka permanen dan lebih pendek dari sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diklaim Berkurang 1 Cm

ilustrasi penis
ilustrasi penis. Photo by Charles Deluvio on Unsplash

Rencana untuk memiliki penis yang lebih panjang dari ukuran awal, 12 cm, kini disesali Turkmen lantaran penisnya saat ini hanya sepanjang 11 cm.

Sementara itu, dr. Soylemex membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa penis bankir itu awalnya berukuran 11 cm. Meski ia mengakui bahwa operasi pembesaran organ seksual yang dilakukannya gagal karena struktur anotomi pasien, namun ia menegaskan bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun.

"Tidak ada kesalahan dalam prosedur yang saya lakukan," kata Soylemez di pengadilan.

Ia juga mengatakan bahwa dia tidak pernah menjanjikan apa pun mengenai pertambahan panjang atau lingkar penis pasien dan menuduhnya hanya mencari kompensasi materi yang tidak adil.

Persidangan ini masih berlangsung sementara belum ada pihak yang menanggapi permintaan komentar dari pers lokal mengenai masalah tersebut.

Ini adalah kasus medis kedua yang viral di Turki dalam kurun waktu satu bulan, setelah kasus seorang pria yang gigi depannya dicabut oleh petugas kebersihan klinik yang menyamar sebagai dokter gigi.


Nekat Besarkan Penis dengan Minyak Kemiri

ilustrasi penis
ilustrasi penis. Photo by Hello I'm Nik 🎞 on Unsplash

Beda halnya dengan yang terjadi di dalam negeri, di mana dua pria di Kota Parepare, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu dilarikan ke Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie usai suntik minyak kemiri demi memperbesar penis. Keduanya mendapatkan perawatan intensif.

Direktur Utama RS Regional dr Hasri Ainun Habibie, Mahyudin Rasyid pada Sabtu 9 September 2023 mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan suntik minyak kemiri di Mr P. Sebab, dapat menimbulkan reaksi inflamasi, reaksi infeksi, dan reaksi dengan jaringan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi.

Kedua pasien diduga melakukan aksi tersebut dengan cara belajar dari media sosial. Satu pria berumur 30-an dan yang lainnya berusia 40-an.

Selengkapnya di sini...

Infografis Fenomena Operasi Plastik
Infografis Fenomena Operasi Plastik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya