Setengah Batalion di IDF Israel Ogah Tempur di Jalur Gaza, Ini Alasannya

Media Palestina bernama Palestine Chronicle menyebut ada banyak tentara Israel yang menolak terjun ke medan perang di Gaza.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jan 2024, 17:27 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2024, 17:02 WIB
Pasukan IDF beroperasi di Jalur Gaza dalam foto selebaran yang dirilis 25 Desember 2023. (Israel Defense Forces (IDF)/Pasukan Pertahanan Israel) ​
Pasukan IDF beroperasi di Jalur Gaza dalam foto selebaran yang dirilis 25 Desember 2023. (Israel Defense Forces (IDF)/Pasukan Pertahanan Israel) ​

Liputan6.com, Jakarta - Media Palestina bernama Palestine Chronicle menyebut ada banyak tentara Israel yang menolak terjun ke medan perang di Gaza.

Fenomena ini dimulai pada akhir November 2024, ketika dua perwira Israel dipecat dari tentara karena dilaporkan melarikan diri, bersama unit mereka dari medan perang Gaza, dikutip dari Palestine Chronicle, Kamis (18/1/2024).

Alasannya bahwa mereka tidak menerima dukungan setelah disergap oleh puluhan Hamas di Gaza.

Namun kali ini, hampir setengah dari batalion yang baru dibentuk menolak pergi ke Gaza dengan alasan kurangnya pelatihan, demikian program Hazet Hayom pada Rabu (17/1).

“Tentara cadangan yang dipanggil untuk berlatih sebelum pembentukan Brigade 'Hashomer' mengkritik keras kesenjangan dalam peralatan, profesionalisme, kurangnya tenaga kerja dan terutama fakta bahwa di tengah pelatihan mereka diberitahu bahwa mereka memasuki Jalur Gaza tanpa pelatihan yang diperlukan,” kata laporan itu.

Beberapa relawan meninggalkan pelatihan dengan tuduhan kurangnya kepercayaan dan peralatan, menurut KAN.

"Kami belum siap untuk mengambil tanggung jawab,” kata mereka sebelum pergi.

Meskipun tentara Israel mengklaim bahwa 593 tentara Israel telah terbunuh dan lebih dari 3.000 orang terluka sejak dimulainya perang, perkiraan medis yang dipublikasikan di surat kabar Israel menunjukkan bahwa jumlahnya jauh lebih tinggi.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh situs berita Israel Walla, 4.000 tentara Israel menjadi cacat sejak awal perang dan perkiraan menunjukkan bahwa jumlahnya bisa meningkat menjadi 30.000.

 

Hantu Gaza

Israel Rusak Pemakaman Gaza
Banyak pemakaman rusak saat tentara Israel melakukan serangan darat. Jejak kendaraan yang lebar dan dalam bersilangan melintasi makam-makam atau kuburan dengan gundukan tanah. (AP Photo/Mohammed Dahman)

Berbagai video yang viral di media sosial memperlihatkan tentara Israel berbicara tentang apa yang mereka alami di Gaza.

“Kami memerangi hantu di Gaza,” adalah kalimat yang digunakan berulang kali, pertama oleh tentara Israel, kemudian oleh media Israel.

Penyebutan ‘hantu’ Gaza terkait dengan taktik perang gerilya yang digunakan Perlawanan Palestina ketika melawan tentara Israel yang menyerang.

Selain cedera fisik, banyak tentara Israel menderita trauma psikologis yang mendalam dan melemahkan.

Infografis Keprihatinan Serangan Militer Israel di Gaza Selatan
Infografis Keprihatinan Serangan Militer Israel di Gaza Selatan (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya