Liputan6.com, Washington - Sebuah kelompok advokasi pemilih di Ohio, Amerika Serikat (AS) merilis laporan transparansi mengenai kasus persengkokolan dan kegiatan rahasia di balik proses pemekaran wilayah di negara bagian tersebut.
Dalam laporan berjudul "The Elephant in the Room", disebutkan bahwa Ketua DPR AS John Boehner berperan penting dalam proses pembuatan peta, mengabaikan kriteria non-partisan dan memanipulasi peta untuk menguntungkan kandidat Partai Republik. Demikian seperti dilkutip Huff Post, Kamis (25/1/2024).Â
Baca Juga
Salah satu contoh, laporan tersebut mengungkapkan janji Presiden Senat Partai Republik Ohio Tom Niehaus untuk memberikan "peta yang didukung sepenuhnya oleh Ketua Boehner." Laporan ini juga mengungkapkan bahwa batasan-batasan dibuat untuk menjaga agar para donor kampanye tetap berada di distrik-distrik tempat mereka banyak berinvestasi.
Advertisement
Kelompok tersebut, Ohio Campaign for Accountable Redistricting, memperoleh dokumen dan e-mail melalui permintaan catatan publik.
Peta distrik yang dibuat oleh Partai Republik yang disengketakan menyebabkan negara bagian Ohio menjadwalkan pemilihan pendahuluan kedua yang akan membebani pembayar pajak di negara bagian tersebut dengan tambahan USD15 juta.
Anggota Partai Republik dari DPR AS Ohio, Matt Huffman, memperkenalkan rancangan undang-undang untuk menyatukan kembali dua pemilihan pendahuluan pada satu hari.
Menggunakan Pengaruh Politiknya
Sementara itu, sejumlah sumber menyatakan bahwa Boehner mungkin menggunakan pengaruh politiknya dalam pemilihan kongres di luar negara bagian asalnya.
Daily Herald dari Chicago memiliki sumber yang mengatakan bahwa Rep. Joe Walsh (R-Ill.) diyakinkan untuk mencalonkan diri di Distrik ke-8 yang condong ke Demokrat sebagian karena janji bantuan penggalangan dana pemilihan umum sebesar USD3,5 juta dari Boehner.
Advertisement
Keputusan Pemekaran Wilayah Dinilai Salah
Di sisi lain, seorang jurnalis Daily Kos mengatakan, "Walsh menjadi sangat kacau dalam melakukan pemekaran wilayah dan tidak mempunyai banyak pilihan bagus."
Walsh mengumumkan keputusannya pada hari Kamis, dengan mengatakan "gagasan untuk menyerahkan kursi ini kepada Partai Demokrat terasa salah."