Reshuffle di Pemerintahan Ukraina Berlanjut di Tengah Serangan Rusia

Tidak ada penjelasan yang diberikan mengenai perubahan terbaru dalam perombakan personel secara luas selama beberapa bulan terakhir.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 31 Mar 2024, 12:13 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2024, 12:13 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memecat ajudan dan beberapa penasihatnya pada hari Sabtu (30/3/2024), mencerminkan perombakan yang berkelanjutan sementara Rusia melancarkan serangan baru.

Zelenskyy memecat pembantu utamanya, Serhiy Shefir, dari jabatan asisten pertamanya, yang dia jabat sejak 2019. Presiden Ukraina itu juga memecat tiga penasihat dan dua perwakilan presiden yang mengawasi kegiatan sukarelawan dan hak-hak tentara.

Tidak ada penjelasan yang diberikan mengenai perubahan terbaru dalam perombakan personel secara luas selama beberapa bulan terakhir. Reshuffle termasuk pemecatan Oleksii Danilov pada hari Selasa, (26/3), yang menjabat sebagai sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, dan Valerii Zaluzhnyi sebagai panglima angkatan bersenjata pada 8 Februari.

Zaluzhnyi ditunjuk sebagai duta besar Ukraina untuk Inggris awal bulan ini.

Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa Rusia meluncurkan 12 drone Shahed semalam, sembilan di antaranya ditembak jatuh dan empat menembakkan rudal ke Ukraina timur.

"Rusia melancarkan rentetan 38 rudal, 75 serangan udara, dan 98 serangan dari berbagai peluncur roket selama 24 jam terakhir," kata angkatan bersenjata Ukraina melalui media sosial, seperti dilansir AP, Minggu (31/3).

Gubernur Vadym Filashkin pada Sabtu mengonfirmasi dua orang tewas dan satu luka-luka dalam serangan Rusia ke Donetsk yang sebagian diduduki Ukraina.

Rusia Bidik Infrastruktur Energi Ukraina

Ukraina Hadapi Suramnya Musim Dingin
Pemandangan distrik Podil saat pemadaman listrik setelah serangan roket Rusia di Kiev, Ukraina, Rabu (23/11/2022). Pihak berwenang di ibukota Ukraina memperingatkan kota itu dapat menghadapi "penutupan total" jaringan listrik saat musim dingin tiba. (AP Photo/Andrew Kravchenko)

Perusahaan energi Ukraina, Centrenergo, pada hari Sabtu mengumumkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Zmiiv, salah satu pembangkit listrik tenaga panas terbesar di wilayah timur Kharkiv, hancur total setelah serangan Rusia pekan lalu. Jadwal pemadaman listrik masih berlaku untuk sekitar 120.000 orang di wilayah tersebut, di mana 700.000 orang kehilangan aliran listrik setelah pembangkit listrik tersebut dihantam pada 22 Maret.

Rusia telah meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah.

Para pejabat di wilayah Poltava mengatakan pada hari Sabtu bahwa ada beberapa serangan terhadap fasilitas infrastruktur, tanpa menyebutkan secara spesifik apakah itu fasilitas energi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya