Liputan6.com, Moskow - Dua kapal tanker Rusia mengalami kerusakan serius akibat badai di Selat Kerch, yang menyebabkan tumpahan minyak dan memicu operasi penyelamatan darurat. Hal ini dikonfirmasi oleh pejabat Rusia pada hari Minggu (15/12/2024).
Beberapa laporan menyebutkan bahwa setidaknya salah satu kapal kemudian tenggelam.
Advertisement
Baca Juga
Kapal tanker Volgoneft-212, yang mengangkut 13 kru dan muatan bahan bakar minyak, terdampar dan bagian haluannya rusak parah. Laporan kantor berita Rusia, Tass, yang mengutip Kementerian Situasi Darurat Rusia, menyebutkan bahwa satu kru tewas. Namun, operasi penyelamatan berhasil mengevakuasi sisa kru kapal yang selamat.
Advertisement
Tanker kedua, Volgoneft-239, juga mengalami kerusakan dan terombang-ambing di laut dengan 14 kru di atasnya. Kapal itu kemudian terdampar sekitar 80 meter dari pantai, dekat pelabuhan Taman di wilayah Krasnodar, Rusia. Kementerian Situasi Darurat Rusia melaporkan bahwa mereka sedang mengevakuasi kru dan menangani situasi tersebut.
Kedua kapal tersebut membawa hampir 9.000 ton mazut, bahan bakar yang lebih kental dan digunakan untuk keperluan industri serta kapal. Demikian seperti dilansir AP, Senin (16/12).
Pejabat Rusia mengonfirmasi terjadinya tumpahan minyak, namun mereka menyatakan bahwa para ahli masih bekerja untuk menilai dampak dan luasnya tumpahan tersebut.
Selat Kerch memisahkan Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia dari Rusia dan merupakan jalur pelayaran yang sangat penting, menghubungkan Laut Azov dengan Laut Hitam. Selat ini juga menjadi titik konflik antara Rusia dan Ukraina setelah Moskow mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014.
Pada 2016, Ukraina membawa Rusia ke Pengadilan Arbitrase Tetap, dengan tuduhan mencoba secara ilegal menguasai wilayah tersebut. Pada 2021, Rusia sempat menutup selat ini selama beberapa bulan.