Liputan6.com, Chiapas - Meksiko tegang, pasalnya dua bentrokan bersenjata terjadi dan menewaskan sejumlah orang.
"10 tersangka penjahat tewas dalam dua bentrokan bersenjata di Meksiko selatan, salah satunya melibatkan Garda Nasional," kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, Rabu (3/4/2024) seperti dikutip dari AFP.
Baca Juga
Negara bagian Chiapas, tempat terjadinya baku tembak, menarik wisatawan dengan hutan lebat, komunitas Pribumi, dan reruntuhan Suku Maya kuno. Namun wilayah tersebut, yang berbatasan dengan Guatemala, telah terguncang oleh perang wilayah antara geng-geng yang bersaing memperebutkan kendali atas jalur penyelundupan narkoba dan manusia.
Advertisement
Lopez Obrador membantah informasi yang diberikan oleh kelompok hak asasi manusia lokal Fray Bartolome de Las Casas HRC bahwa bentrokan antara Garda Nasional dan orang-orang bersenjata telah menyebabkan 25 orang tewas, termasuk warga sipil yang berada di sekitar.
Lima tersangka penjahat tewas dalam baku tembak antar geng pada akhir pekan dan lima lainnya tewas dalam konfrontasi dengan Garda Nasional, katanya pada konferensi pers hariannya.
Senjata disita dan 13 tersangka ditahan, termasuk warga Guatemala, tambah Lopez Obrador.
Bentrokan bersenjata antara geng kriminal dan pasukan keamanan sering terjadi di Meksiko, yang telah mencatat hampir 450.000 pembunuhan sejak diluncurkannya operasi militer anti-narkoba yang kontroversial pada tahun 2006.
Ngeri, Ada 5 Penembakan terhadap Wartawan di Meksiko dalam Satu Hari
Kasus penembakan mengerikan lain dari Meksiko terjadi beberapa bulan lalu.Â
Lima jurnalis Meksiko ditembak dan terluka dalam satu hari, mencatat hari terburuk kekerasan terhadap pers di negara tersebut dalam lebih dari 10 tahun.
Pada Selasa (28/11/2023), empat jurnalis foto ditembak di dekat barak militer di selatan Negara Bagian Guerrero setelah mereka kembali dari tempat kejadian perkara. Mereka tengah meliput salah satu dari banyak pembunuhan yang terjadi hampir setiap hari di Kota Chilpancingo.
Jaksa negara mengatakan mereka menangani penembakan wartawan ini sebagai percobaan pembunuhan. Demikian seperti dilansir The Guardian, Kamis (30/11/2023).
Beberapa jam kemudian, reporter Maynor Ramon Ramirez dan seorang rekannya ditembak dan terluka di Negara Bagian Michoacan.
Dalam konferensi pers hariannya pada Rabu (29/11), Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan "kita harus menyesali hal ini". Pernyataannya merujuk pada penembakan di Guerrero, namun Obrador tidak memberikan informasi apapun mengenai kemungkinan motif serangan tersebut.Â
Penembakan terjadi hanya beberapa hari setelah tiga jurnalis diculik dan ditahan selama berhari-hari di Taxco, yang juga terletak di Negara Bagian Guerrero. Mereka kemudian dibebaskan dan tidak ada informasi mengenai motif penculikan mereka.
Guerrero telah menjadi tempat terjadinya pertempuran mematikan antar sekitar selusin geng dan kartel narkoba. Michoacan juga mengalami pertikaian serupa antara kartel Jalisco dan geng lokal.
Penembakan dan penculikan menandai beberapa serangan massal terbesar terhadap wartawan di satu tempat di Meksiko sejak suatu hari pada awal tahun 2012, ketika mayat tiga fotografer berita ditemukan dibuang dalam kantong plastik di sebuah kanal di Veracruz. Pembunuhan tersebut diduga dilakukan oleh kartel narkoba Zetas yang dulunya sangat kuat.
Advertisement