Donald Trump Pastikan Tarif Impor AS ke Kanada dan Meksiko Berlaku Sesuai Jadwal

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat tarif impor ke Kanada dan Meksiko selama 30 hari.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 25 Feb 2025, 16:45 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 16:45 WIB
Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval, Gedung Putih. (Dok. AP Photo/Evan Vucci)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan tarif impor AS dari Kanada dan Meksiko akan diberlakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dilaporkan, Trump sempat ditanya apakah tarif impor yang sempat ditunda atas Kanada dan Meksiko akan segera berlaku kembali.

"Tarif diberlakukan tepat waktu, sesuai jadwal," ungkap Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari CNBC International, Selasa (25/2/2025)

"Jadi tarif akan diberlakukan, ya, dan kami akan menguasai banyak wilayah," ucap dia.

Pada 1 Februari 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif sebesar 25% atas produk dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk sebesar 10% atas impor sumber energi dari Kanada.

Trump mendasarkan perintah eksekutif tersebut pada dugaan kegagalan Meksiko dan Kanada untuk menghentikan kejahatan dan perdagangan narkoba di perbatasan AS masing-masing.

Sempat Ada Keputusan Penundaan

Namun, Trump menghentikan tarif baru tersebut dua hari kemudian, setelah Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membuat janji terpisah untuk meningkatkan upaya pengawasan perbatasan mereka.

Saat itu, Trump mengatakan tarif impor atas barang-barang Kanada akan dihentikan selama 30 hari, dan bea atas impor Meksiko juga akan ditunda dalam kurun waktu serupa.

Ia mengatakan, selama kurun waktu tersebut, pemerintahannya akan terlibat dalam negosiasi dengan Meksiko dan mengejar kesepakatan ekonomi final dengan Kanada.

Selain Kanada dan Meksiko, Trump juga mengenakan tarif 10% atas impor dari China dan mengumumkan rencana untuk mengenakan "tarif timbal balik" pada mitra dagang Amerika.

China sendiri telah membalas dengan tarif yang ditargetkan pada impor AS, yang memicu kekhawatiran bahwa perang dagang antara kedua negara adikuasa itu dapat meningkat,

Sebelum Trump menghentikan tarif impor pada dua negara tetangga AS itu, baik Trudeau maupun Sheinbaum mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif balasan pada impor Amerika.

 

 

China Lobi WTO soal Tarif Impor Baru AS

ilustrasi WTO
ilustrasi WTO (sumber: WTO)... Selengkapnya

China dikabarkan berupaya menjalani negosiasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait turbulensi perdagangan yang terjadi akibat tarif dagang yang diberlakukan Amerika Serikat.

Mengutip US News, Rabu (19/2/2025) China dilaporkan mendorong pengawas perdagangan global untuk menanggapi pengenaan tarif impor yang dikenakan AS.

Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan tarif 10% yang menyeluruh pada semua impor dari China. Langkah tersebut mendorong Beijing untuk menanggapi dengan tarif pembalasan dan mengajukan sengketa WTO terhadap Washington.

Diskusi WTO, yang akan berlangsung pada Selasa malam atau Rabu dini hari, akan menjadi sesi pertama menyusul ketegangan perdagangan AS-China yang meningkat.

Seorang pejabat China di WTO mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan pernyataan resmi yang menyuarakan kekhawatiran tentang tindakan unilateral dan proteksionis pada perdagangan.

Namun, pejabat tersebut tidak menyebut nama negara yang dimaksud.

Direktur Jenderal Ngozi Okonjo-Iweala sejauh ini telah mendesak 166 anggota WTO untuk menahan diri dari tindakan balasan jika terjadi tarif dagang dari Amerika Serikat, guna menghindari perang dagang.

Xi Jinping Temu 4 Mata dengan Bos Alibaba hingga BYD

Ini 10 Kandidat yang Masuk Nominasi Person of the Year Versi Majalah Time
Xi Jinping adalah Presiden China, namanya ditulis dalam konstitusi Partai Komunis sehingga menguatkannya sebagai pemimpin negara paling berkuasa dalam beberapa dekade terakhir. (AFP Photo/Pool/Fred Dufour)... Selengkapnya

Diwartakan sebelumnya, Presiden China Xi Jinping pada Senin (17/2) mengadakan pertemuan dengan sejumlah bos besar perusahaan swasta negara itu.

Mengutip Channel News Asia, nama-nama yang termasuk dalam pertemuan tersebut mencakup pendiri Alibaba Jack Ma, Pendiri Huawei Ren Zhengfei dan pemimpin BYD Wang Chuanfu, serta pendiri Deepseek Liang Wenfeng.

Dalam pertemuan itu, Xi Jinping mendorong para pemimpin swasta China untuk tetap percaya diri pada kekuatan model dan pasar negaranya.

Pertemuan tersebut juga diadakan menyusul pengumuman tarif dagang terbaru sebesar 25% terhadap China yang dikenakan Amerika Serikat.

"Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas bisnis swasta dan pengusaha untuk menunjukkan bakat mereka," kata Xi Jinping dalam sambutan yang dikutip media pemerintah China.

Potret yang dirilis media pemerintah China menunjukkan Xi Jinping tampak berbicara kepada para eksekutif swasta yang berbaris di depannya.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya