Penjelasan Keberadaan Alien Menurut Para Ilmuwan

Sayangnya, alien atau makhluk asing di luar Bumi masih terus menjadi perdebatan yang sepertinya tak akan pernah usai.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Mei 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2024, 05:00 WIB
NASA Temukan Tanda Kehidupan Alien di Planet `Kerdil` Ceres
Ilustrasi Alien (craveonline.com)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan terus berusaha menemukan bukti keberadaan alien hingga saat ini. Melansir laman Live Science pada Selasa (07/05/2024), terdapat sebuah istilah yang disebut dengan Paradoks Fermi atau pemutusan hubungan antara luasnya alam semesta dan kurangnya bukti kehidupan alien.

Hal ini membuat para ilmuwan semakin ingin mencari mengenai makhluk luar angkasa ini karena terus menjadi hal yang serius. Search For Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute atau sebuah organisasi yang difokuskan mencari kehidupan di alam semesta ini mengungkapkan bahwa dengan ditemukannya radio membuka pintu transmisi dari dunia lain.

Penemuan dari Nikola Tesla dan Guglielmo Marconi sama-sama percaya bahwa mereka kemungkinan menangkap sinyal dari Mars pada awal 1900-an. Pada 1960, didalangi oleh astronom Frank Drake melakukan pencarian kehidupan di luar bumi pertama berbasis radio.

Pencarian ini menggunakan dua teleskop radio untuk mencari sinyal dari planet yang berpotensi mengorbit bintang dengan jarak 10 dan 12 tahun cahaya. Upaya ini terus berlanjut hingga hari ini dengan Allen Telescope Array atau sebuah teleskop radio pertama yang dirancang dari bawah ke atas dalam pencariannya SETI.

Allen Telescope Array ini tersusun dari 41 antena yang dapat disetel ke frekuensi gelombang mikro dari seberang Bima Sakti. Tak hanya itu, SETI Institute juga meluncurkan upaya untuk mendeteksi sinyal laser yang dikirim oleh alien cerdas yang sangat jauh sebagai pesan ke alam semesta.

Melansir laman Space pada Selasa (07/05/2024), ahli astronomi NASA bernama Michael Garrett pernah berpendapat bahwa alien mungkin ada di suatu tempat yang jauh. Namun, alih-alih bisa mengontak mereka, kita justru tak akan dapat melakukannya, karena jarak yang sangat jauh.

Jadi, jika alien memang ada di sebuah planet jauh di sana, percuma juga bagi manusia untuk berusaha menyelidikinya. Sementara itu, Dr Arik Karshenbaum, seorang ahli biologi hewan dari Universitas Cambridge.

Ketika ditanya mengenai bentuk dan kehidupan dari alien, Dr Arik menjelaskan bahwa mungkin mereka memiliki proses evolusi yang sama layaknya organisme di Bumi. Jika ini benar, kehidupan planet-planet yang masih muda akan dipenuhi oleh organisme yang sederhana seperti di zaman Bumi purba.

Sayangnya, alien atau makhluk asing di luar Bumi masih terus menjadi perdebatan yang sepertinya tak akan pernah usai. Ada banyak kemungkinan mengenai keberadaan alien di alam semesta.

(Tifani)

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya