Liputan6.com, Jakarta - Oumuamua adalah asteroid antarbintang pertama yang mengunjungi tata surya. Asteroid ini ditemukan pada 2017. Asteroid ini langsung menarik perhatian para ilmuwan dan astronom.
Sebab memiliki bentuk yang aneh, bahkan dikenal sebagai "kapal alien". Oumuamua memiliki bentuk yang aneh, yaitu batu memanjang dan datar.
Benda ini bergerak dengan kecepatan hiperbola 26 km/s (16 mi/s). Arah gerak Oumuamua dekat dengan apeks tata surya, yang kemungkinan besar arahnya dari benda-benda di luar sistem tata surya.
Advertisement
Baca Juga
Oumuamua adalah objek pertama yang terlihat terbang ke tata surya dan keluar lagi. Oumuamua diduga bukan merupakan komet meski bergerak cepat layaknya komet.
Dugaan itu muncul lantaran Oumuamua tidak meninggalkan jejak gas atau ekor komet ketika bergerak. Namun, berdasarkan penelitian baru-baru ini dari asisten profesor astrokimia University of Berkeley, Jennifer Bergner dan Darryl Seligman, Oumuamua ditetapkan sebagai komet.
Mereka menjelaskan komet akan berjalan menembus medium antar-bintang dan dimatangkan oleh radiasi kosmik. Dikutip dari laman NASA Science pada Jumat (29/03/2024), berikut fakta menarik Oumuamua.
1. Tidak Mengorbit pada Matahari
Oumuamua pertama kali diamati pada Oktober 2017 oleh Robert Weryk di Haleakala Obsevatorium, Hawaii. Objek ini ditemukan pada lintasan hiperbola eksentrik dengan kecepatan yang mencapai 26 km per detik, berdasarkan hitungan dari Matahari.
Oumumua bergerak sangat cepat di arah yang berlawanan dari orbit planet tata surya, yakni masuk lalu keluar lagi. Berdasarkan data tersebut, bisa dipastikan objek asing ini bukan berasal dari tata surya karena tidak mengorbit Matahari.
Â
Bisa Mengatur Kecepatan dan Arahnya Sendiri
2. Bisa Mengatur Kecepatan dan Arahnya Sendiri
Saat pertama kali ditemukan, Oumuamua dicurigai sebagai pesawat alien karena dapat mengatur kecepatannya sendiri. Selain itu, objek ini juga bisa berganti arah layaknya memiliki seorang pengendali di dalamnya.
Namun, menurut sudut pandang lain, hal ini bisa saja terjadi karena kandungan hidrogen padat pada Oumuamua. kandungan di dalamnya dapat meledak sehingga membuatnya seakan-akan bisa mengatur kecepatan dan arahnya sendiri.
3. Tidak Terdeteksi oleh Teleskop Spitzer
NASA sempat melakukan pengamatan lebih jauh terhadap Oumuamua dengan menggunakan teleskop Spitzer, namun tak terdeteksi apapun. Padahal, Spitzer memiliki potensi untuk mengungkap dan memberi petunjuk penting terkait benda asing ini.
Seorang astronom dari Nothern Arizona University, David Triling, menjelaskan bahwa penyebab Oumuamua tak terdeteksi oleh Spitzer yaitu karena ukurannya yang terlalu kecil.
4. Sempat diklasifikasikan sebagai komet dan asteroid
Pada pengamatan pertama, Oumuamua diklasifikasikan sebagai komet. Tetapi setelah ditilik lebih jauh, tidak teramati adanya jejak gas atau ekor komet ketika ia bergerak, sehingga ilmuwan memasukannya ke dalam kelompok asteroid.
Namun, statusnya sebagai asteroid masih diragukan oleh banyak ilmuwan. Bentuk Oumuamua yang diyakini memanjang menjadi alasan utama, karena sebagian besar asteroid mempunyai bentuk bulat dan melebar.
Â
Advertisement
Asal Oumuamua
5. Asal Oumuamua
Dikutip dari laman Space pada Jumat (29/03/2024), perhitungan orbital awal menunjukkan bahwa Oumuamua berasal dari perkiraan arah bintang Vega, di konstelasi utara Lyra. Namun, butuh waktu lama bagi obyek antarbintang untuk melakukan perjalanan.
Bahkan dengan kecepatan sekitar 26,4 kilometer per detik. Selain itu, bentuknya pun masih menjadi tanda tanya besar.
Oumuamua teramati sebagai titik cahaya putih di luar angkasa, hanya saja rotasinya yang unik membuat para ilmuwan percaya bahwa bentuk benda asing ini adalah lonjong.
6. Oumuamua Bergerak dengan Energi Matahari
Peneliti dari Harvard meyakini bahwa Oumuamua adalah pesawat Alien yang bergerak dengan menggunakan energi Matahari. Objek antarbintang pertama yang diamati ini menunjukkan akselerasi non-gravitasi yang diyakini disebabkan oleh efek tekanan radiasi matahari.
aat cahaya matahari mengenai permukaan Oumuamua, ia memberikan tekanan kecil yang mendorong objek tersebut. Tekanan ini bervariasi tergantung pada bentuk dan komposisi Oumuamua.
Selain itu, Es di permukaan Oumuamua mungkin menyublim (berubah langsung dari padat menjadi gas) saat terkena panas matahari. Gas yang keluar ini dapat memberikan dorongan tambahan pada objek.
(Tifani)