4 Robot Humanoid yang Akan Mempengaruhi Dunia Sains

Berkat kemajuan dalam kecerdasan buatan, robotika, dan bahan, robot humanoid menjadi semakin canggih dan mampu.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Mei 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2024, 05:00 WIB
Konferensi Robot Dunia 2023
Dengan hampir 600 produk robot yang dipamerkan, termasuk AGV, AMR, cobot, exoskeletons, kendaraan self-driving, dan humanoid, konferensi ini menjanjikan platform yang luar biasa untuk kolaborasi dan eksplorasi di bidang robotika. (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Jakarta - Robot humanoid menjadi daya tarik bagi para ilmuwan, insinyur, dan masyarakat luas selama bertahun-tahun. Kemampuan mereka untuk meniru manusia dan berinteraksi dengan dunia membuka berbagai kemungkinan baru dalam berbagai bidang, termasuk manufaktur, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah berkembang dari mimpi menjadi kenyataan. Berkat kemajuan dalam kecerdasan buatan, robotika, dan bahan, robot humanoid menjadi semakin canggih dan mampu.

Dikutip dari laman The American Society of Mechanical Engineers, Rabu (15/05/2024) berikut beberapa robot humanoid yang akan mempengaruhi dunia sains.

1. Robonauts Vyomitra

Ada banyak negara di seluruh dunia yang sedang mengembangkan robot untuk eksplorasi ruang angkasa. Tujuannya agar robot dapat menangani lingkungan luar angkasa yang keras dan dapat digunakan untuk berbagai misi.

Salah satunya adalah robot humanoid Robonauts Vyomitra. Robot ini di masa depan akan digunakan untuk mempelajari planet yang berpotensi layak huni.

Bahkan, robot ini akan membangun pos terdepan sebelum para manusia tiba di sana. Robot asal India ini dirancang oleh Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO).

Robonauts Vyomitra dirancang hidup di lingkungan keras ruang angkasa dan melakukan eksperimen dalam kondisi gravitasi mikro. Dengan meniru bentuk dan gerakan manusia, Vyomitra akan membantu ISRO memahami efek berada di luar angkasa.

Robot wanita ini dijadwalkan untuk melakukan eksperimen gaya berat mikro untuk membantu mempersiapkan misi berawak di masa depan. Detail teknis Vyomitra belum sepenuhnya dipublikasikan, tetapi diperkirakan memiliki kemampuan untuk mendeteksi lingkungan sekitarnya dan mengumpulkan data yang berharga.

 

Robot Air Transforming

2. Robot Air Transforming

Robot aquanaut ini dibuat oleh Houston Mechatronics. Ia memiliki kemampuan unik untuk berubah saat berada di bawah air, bergerak dari kendaraan submersible otonom (AUV), menjadi robot pemeliharaan humanoid (ROV).

Dalam mode AUV-nya, ia dapat menempuh jarak hingga 124 mil (200 km) dalam satu pekerjaan. Robot ini mampu menyelesaikan tugas-tugas, seperti pemetaan dasar laut dan inspeksi area luas.

Saat dalam mode ROV, dua lengan mekanis keluar dari tubuhnya, memberikannya kemampuan untuk melakukan perbaikan pada rig minyak. dan jaringan pipa di lingkungan berbahaya yang tidak mudah diakses oleh manusia.

3. Robonaut 2 NASA

Robonaut 2 atau disingkat R2 adalah robot humanoid ciptaan NASA yang menjadi terobosan teknologi di bidang robotika luar angkasa. Dibuat melalui Kerjasama dengan General Motors, R2 dirancang sebagai asisten yang dapat bekerja bersama manusia, baik astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) maupun pekerja pabrik di Bumi.

R2 dibekali teknologi canggih yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar layaknya manusia. R2 memiliki lebih dari 350 sensor di bagian tubuh atasnya saja.

Sensor ini memberikan robot kemampuan seperti indra peraba dan mengetahui posisi anggota tubuhnya. R2 diciptakan dengan kemampuan setara manusia.

Ia sanggup menggunakan peralatan yang sama dengan astronaut serta memiliki gerakan yang lincah dan terukur. Meskipun saat ini R2 tidak lagi aktif di ISS, keberadaan dan teknologinya telah menjadi pendorong penting dalam pengembangan robot penjelajah antariksa dan robot asisten manusia di masa depan.

 

Valkyrie

4. Valkyrie

Valkyrie adalah robot humanoid yang dikembangkan oleh NASA dan Woodside Energy. Robot ini dirancang untuk membantu manusia dalam berbagai misi yang berbahaya dan menantang, seperti eksplorasi ruang angkasa.

Valkyrie memiliki 41 derajat kebebasan gerak, memungkinkannya untuk bergerak dengan gesit dan kuat. Robot ini dapat mengangkat beban hingga 22 kilogram dan memanjat rintangan dengan mudah.

Valkyrie dirancang untuk tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan yang ekstrem, termasuk suhu dingin, panas, dan debu. Robot ini juga dilengkapi dengan sistem sensor yang canggih untuk menavigasi medan yang tidak rata dan berbahaya.

\Valkyrie dikendalikan oleh sistem kecerdasan buatan yang canggih yang memungkinkannya untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya. Robot ini dapat mengikuti perintah, membuat keputusan sendiri, dan bekerja sama dengan manusia.

Valkyrie masih dalam tahap pengembangan, tetapi robot ini memiliki potensi untuk merevolusi cara manusia bekerja di lingkungan yang berbahaya dan menantang. NASA dan Woodside Energy berencana untuk terus mengembangkan Valkyrie dan menguji kemampuannya dalam berbagai misi.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya