21 Mei 2014: Serangan Fatal Pertama di Subway Taiwan, Penikaman Tewaskan 4 Orang

Aksi penikaman terjadi sekitar pukul 08.00 GMT ketika pelajar tersebut, yang mengenakan kaus merah, mulai menyerang penumpang di kereta bawah tanah di luar Taipei, menyebabkan ratusan orang berteriak dan melarikan diri untuk meminta bantuan. Begini selanjutnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Mei 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 06:00 WIB
Serangan pisau di subway Taiwan. (AFP)
Serangan pisau di subway Taiwan. (AFP)

Liputan6.com, Taipei - Seorang penyerang bersenjata pisau melakukan penikaman di subway atau kereta bawah tanah Taipei, Taiwan pada Rabu 21 Mei 1994, menewaskan empat orang dan melukai 21 lainnya. Demikian menurut keterangan dari polisi.

"Cheng Chieh, seorang mahasiswa berusia 21 tahun, segera ditangkap setelah insiden tersebut, serangan fatal pertama terhadap sistem kereta bawah tanah kota tersebut sejak mulai beroperasi pada tahun 1996," kata polisi seperti dikutip dari The Straits Times.

Tiga orang awalnya dilaporkan tewas dalam serangan penusukan itu dan korban keempat, seorang wanita berusia 62 tahun, kemudian meninggal di rumah sakit. Tiga korban lainnya adalah seorang perempuan dan dua laki-laki.

Polisi mengatakan setengah dari jumlah korban luka berada dalam kondisi serius.

Aksi penikaman terjadi sekitar pukul 08.00 GMT ketika pelajar tersebut, yang mengenakan kaus merah, mulai menyerang penumpang di kereta bawah tanah di luar Taipei, menyebabkan ratusan orang berteriak dan melarikan diri untuk meminta bantuan.

Ketika kereta berhenti di stasiun berikutnya, Cheng melarikan diri dan dikejar oleh polisi sebelum ditendang ke tanah oleh seorang penumpang dan dikepung oleh petugas keamanan.

Cheng menceritakan motifnya saat diinterogasi polisi dan mengaku bahwa dirinya telah berencana melakukan hal yang mencuri perhatian sejak lama. “Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin melakukan 'hal besar' seperti ini sejak masa kecilnya,” kata Chen Kuo-en, kepala biro kepolisian Kota New Taipei, kepada wartawan.

“Dia mengatakan berencana melakukan ini setelah lulus, namun minggu lalu memutuskan untuk bertindak lebih cepat dari jadwalnya,” kata kepala polisi, seraya menambahkan bahwa penyerang tidak memiliki catatan medis gangguan mental.

 

Dua Pisau Dipersiapkan

Pisau
Ilustrasi pisau daur ulang hasil kolaborasi antara perusahan di Swedia (Unsplash/Zoran Borojevic)

Pelajar tersebut membeli dua pisau, termasuk pisau sepanjang 30 cm dan pisau yang lebih kecil di sebuah supermarket di Taipei sebagai persiapan untuk serangan tersebut.

Tayangan televisi menunjukkan genangan darah di kereta dan penumpang yang selamat dari penikaman memberikan kesaksian.

“Dia memulai serangannya dari gerbong terakhir kereta,” kata seorang wanita sambil menceritakan kisahnya yang penuh air mata dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita kabel TVBS.

Penumpang lain berkata: "Saya ketakutan ketika melihat seorang lelaki tua berlumuran darah keluar dari gerbong ketika kereta tiba di stasiun Chiangzitsui."

Setelah mengetahui adanya serangan tersebut, pihak berwenang segera memperkuat pengerahan polisi di sistem kereta bawah tanah yang sibuk, yang mengangkut sekitar 1,85 juta pengunjung setiap hari.

Infografis Penusukan Wiranto
Infografis Penusukan Wiranto (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya