Iran Buka Pendaftaran Capres Pasca Kematian Ebrahim Raisi

Pilpres Iran terakhir kali digelar pada tahun 2021.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 31 Mei 2024, 10:03 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 10:03 WIB
Mohammad Mokhber
Wakil Presiden pertama Iran Mohammad Mokhber (68) ditunjuk sebagai penjabat presiden Republik Islam pada hari Senin (20/5/2024) pasca kematian Ebrahim Raisi (63) dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5). (Dok. Dmitry Astakhov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

Liputan6.com, Teheran - Iran membuka periode pendaftaran lima hari pada hari Kamis (30/5/2024) bagi mereka yang ingin mencalonkan diri dalam pilpres pada 28 Juni untuk menggantikan mendiang Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter awal bulan ini bersama tujuh orang lainnya.

Syarat bagi kandidat yang mendaftar adalah berusia antara 40 hingga 75 tahun dengan setidaknya gelar master.

Semua kandidat pada akhirnya harus disetujui oleh Dewan Wali Iran yang beranggotakan 12 orang, sebuah panel yang terdiri dari ulama dan ahli hukum yang pada akhirnya diawasi oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei (85). Panel tersebut tidak pernah menerima perempuan, misalnya, atau siapa pun yang menyerukan perubahan radikal dalam pemerintahan.

Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi membuka masa pendaftaran pada Kamis. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri, yang bertanggung jawab atas kepolisian negara itu, menjadi penyelenggara pemilu.

"Pilpres ini, seperti pemilu parlemen, akan diselenggarakan dengan aman dan sehat, dengan persaingan yang baik dan partisipasi luas dari seluruh rakyat tercinta," kata Vahidi, seperti dilansir kantor berita AP, Jumat (31/5).

Raisi, yang merupakan anak didik Khamenei, memenangkan Pilpres Iran tahun 2021.

Siapa yang akan mencalonkan diri – dan berpotensi diterima – masih menjadi pertanyaan. Penjabat presiden negara tersebut, Mohammad Mokhber, yang sebelumnya merupakan birokrat di belakang layar, bisa menjadi kandidat terdepan, karena dia sudah terlihat dalam pertemuan dengan Khamenei. Yang juga dibahas sebagai calon-calon presiden adalah mantan presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad dan mantan presiden reformis Mohammad Khatami – tetapi apakah mereka akan diizinkan untuk mencalonkan diri adalah pertanyaan lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kampanye Pilpres Singkat

Ilustrasi Iran.
Ilustrasi Iran (Dok. Pixabay)

Di antara mereka yang mendaftar pada hari Kamis adalah Saeed Jalili, mantan perunding nuklir Iran yang mencalonkan diri pada tahun 2013 dan juga sempat mendaftar pada tahun 2021 sebelum menarik diri untuk mendukung Raisi.

"Hari ini kita berada dalam peluang bersejarah," kata Jalili. "Jika kita melewatkan hal ini, kita akan tertinggal dari kemajuan."

Periode pendaftaran lima hari akan ditutup pada hari Selasa (4/5). Dewan Wali diperkirakan akan mengeluarkan daftar final kandidatnya dalam waktu 10 hari setelahnya. Hal ini akan memungkinkan dilakukannya kampanye yang dipersingkat selama dua minggu sebelum pemungutan suara.

Raisi adalah presiden Iran kedua yang meninggal saat menjabat. Pada tahun 1981, ledakan bom menewaskan Presiden Mohammad Ali Rajai di hari-hari kacau setelah Revolusi Islam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya