Kolombia Stop Ekspor Batu Bara ke Israel Imbas Genosida di Jalur Gaza

Presiden Kolombia adalah kritikus vokal Israel. Bahkan, pada awalnya dia menolak mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang mengawali invasi Israel ke Jalur Gaza.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 11 Jun 2024, 07:03 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 07:03 WIB
Warga Palestina Tinggalkan Lokasi Pengungsian di Gaza Tengah
Jumlah korban akan meningkat jika serangan Israel tidak segera dihentikan. (Bashar TALEB/AFP)

Liputan6.com, Bogota - Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan pada hari Sabtu (8/6/2024) mengatakan bahwa negaranya menangguhkan ekspor batu bara ke Israel. Hubungan kedua negara yang pernah menjadi sekutu dekat militer dan komersial memburuk akibat perang di Jalur Gaza.

Petro menulis di platform media sosial X bahwa ekspor batu bara hanya akan dilanjutkan ketika genosida di Jalur Gaza berhenti. Petro juga menerbitkan rancangan keputusan yang menyatakan bahwa ekspor batu bara hanya akan dilanjutkan jika Israel mematuhi perintah Mahkamah Internasional baru-baru ini yang menyatakan Israel harus menarik pasukannya dari Jalur Gaza.

Menurut Departemen Statistik Nasional Kolombia seperti dilansir kantor berita AP, Selasa (11/6), ekspor batu bara ke Israel bernilai lebih dari USD 320 juta dalam delapan bulan pertama tahun lalu. Nilai tersebut merupakan sebagian kecil dari keseluruhan ekspor batu bara negara ini yang bernilai lebih dari USD 9 miliar pada tahun 2023.

Sementara itu, menurut American Journal for Transportation, Israel mengimpor lebih dari 50 persen batubaranya dari Kolombia dan menggunakan sebagian besar batubara tersebut untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listriknya.

Petro, yang terpilih menjabat pada tahun 2022 sebagai presiden sayap kiri pertama Kolombia, memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada Mei dengan mengatakan bahwa dia tidak dapat mempertahankan hubungan dengan pemerintahan "genosida" pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Meski demikian, kedua pemerintah terus mempertahankan konsulat di wilayah masing-masing dan melakukan perdagangan.

Pro dan Kontra

Ilustrasi Kolombia.
Ilustrasi Kolombia. (Dok. Pixabay)

Kolombia telah lama bergantung pada Israel untuk perangkat keras militernya, termasuk senapan serbu dan peralatan intelijen. Negara Amerika Selatan ini membeli lebih dari 30 jet tempur dari Israel selama tiga dekade terakhir dan bergantung pada perusahaan Israel untuk pemeliharaannya.

Namun, pembelian peralatan militer baru telah dihentikan karena hubungan kedua negara memburuk. Kritik terhadap Petro mengatakan bahwa keputusan presiden untuk memutuskan hubungan dengan Israel membahayakan kemampuan keamanan Kolombia ketika militernya memerangi kartel narkoba dan kelompok pemberontak di wilayah pedesaan.

Sebagian lain memuji tindakan Petro terhadap Israel. Global Energy Embargo for Palestine atau Embargo Energi Global untuk Palestina, kelompok advokasi yang berusaha meyakinkan negara-negara di seluruh dunia untuk menghentikan ekspor batu bara dan minyak ke Israel, mengatakan dalam pernyataanny pada hari Sabtu bahwa keputusan Kolombia dapat memberikan tekanan pada Israel untuk mengubah kebijakannya di Jalur Gaza dan juga akan memberikan tekanan pada permukiman Israel di Tepi Barat yang bergantung pada pembangkit listrik berbahan bakar batu bara impor.

"Kami menyerukan kepada Afrika Selatan, yang menyediakan 9 persen batubara bagi Israel, untuk mengikuti jejak Kolombia," kata kelompok itu, sambil mendesak negara-negara lain dengan ekspor energi yang signifikan untuk juga mempertimbangkan larangan tersebut.

 

Ada Alternatif

Ilustrasi Israel
Ilustrasi Israel (AP Photo/Tom Pringle)

Israel Electric Corporation pada hari Minggu mengaku mereka memiliki alternatif pengganti batu bara Kolombia.

"Kami tidak membeli langsung dari Kolombia dan tidak berpartisipasi dalam tender penjualan batu bara mereka. Perjanjian kami dilakukan dengan perusahaan perdagangan internasional yang besar dan kami memiliki alternatif dari berbagai sumber," sebut juru bicara Israel Electric Corporation, seperti dilansir Times of Israel.

Dia menambahkan, "Kami sedang bernegosiasi dengan pemasok alternatif … untuk lebih meningkatkan ruang gerak kami."

Dengan banyaknya gas alam yang tersedia di perairan Mediterania, Israel disebut telah mengurangi penggunaan batu bara dalam campuran listriknya menjadi sekitar 20 persen.

Israel sendiri membantah tuduhan bahwa tindakan brutalnya di Jalur Gaza melanggar konvensi genosida internasional. Tel Aviv mengklaim bahwa operasi militernya ditujukan terhadap kelompok Hamas yang beroperasi di infrastruktur sipil.

Sebelum langkah terbaru Kolombia, Turki bulan lalu menghentikan perdagangan dengan Israel juga karena perang di Jalur Gaza, sementara Maladewa bulan ini melarang masuknya pemegang paspor Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya