Puncak Menara Katedral Gotik Rouen di Prancis Kebakaran dan Picu Evakuasi, 40 Mobil Pemadam Dikerahkan

Katedral Our Lady of the Assumption telah dievakuasi dan garis keamanan telah dipasang akibat kebakaran.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Jul 2024, 20:13 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 20:13 WIB
Asap terlihat mengepul dari bawah penutup yang mengelilingi puncak menara  katedral Gotik yang terkenal di Kota Rouen, Prancis. (AFP)
Asap terlihat mengepul dari bawah penutup yang mengelilingi puncak menara katedral Gotik yang terkenal di Kota Rouen, Prancis. (AFP)

Liputan6.com, Rouen - Puncak menara katedral Gotik yang terkenal di Kota Rouen, Prancis, terbakar sehingga memicu evakuasi, kata pejabat setempat.

Gambar yang diposting di X oleh prefektur menunjukkan asap hitam mengepul dari kanopi dan perancah di bagian atas gedung, yang tingginya sekitar 150 meter (495 kaki).

Kobaran api kini telah dapat diatasi, menurut para pejabat.

Saat ini asal muasal kebakaran belum diketahui, kata Wali Kota Nicolas Mayer-Rossignol, seraya menambahkan bahwa “semua sumber daya masyarakat” telah dikerahkan untuk meresponsnya.

Sekitar 70 petugas pemadam kebakaran dan 40 mobil pemadam kebakaran dikerahkan dalam upaya memadamkan api, kata kepala pemadam kebakaran Stephane Gouezec kepada media lokal.

Katedral Our Lady of the Assumption telah dievakuasi dan garis keamanan telah dipasang, kata prefektur tersebut.

Tidak ada laporan mengenai korban jiwa, menurut pihak berwenang setempat, dan tingkat kerusakan bangunan tidak diketahui.

"Kebakaran terjadi di ujung puncak menara, yang tidak terbuat dari kayu, melainkan logam," kata departemen Maritim Seine di prefektur tersebut kepada kantor berita AFP.

Katedral Rouen, yang ditampilkan dalam beberapa karya seni abad ke-19 karya seniman impresionis Claude Monet, sedang menjalani restorasi besar-besaran.

Dibangun selama beberapa abad, dengan beberapa bagian bangunan berasal dari lebih dari 900 tahun hingga abad ke-12, menurut situs resminya. Antara tahun 1876 dan 1880, ini adalah gedung tertinggi di dunia.

Pada tahun 2019, kebakaran pada rangka atap kayu menyebabkan kerusakan besar pada katedral Notre Dame yang terkenal di Paris. Bangunan bersejarah di ibu kota Prancis ini akan dibuka kembali secara resmi pada bulan Desember, setelah bertahun-tahun diperbaiki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebakaran Katedral di Nantes Prancis

Petugas pemadam kebakaran tengah berupaya untuk memadamkan kobaran api di Katedral Saint Pierre et Saint Paul, Nantes, Prancis barat, Sabtu (18/7/2020). (Photo credit: AP Photo/Romain Boulanger)
Petugas pemadam kebakaran tengah berupaya untuk memadamkan kobaran api di Katedral Saint Pierre et Saint Paul, Nantes, Prancis barat, Sabtu (18/7/2020). (Photo credit: AP Photo/Romain Boulanger)

Sementara itu, kebakaran terjadi di katedral di Nantes pada 19 Juli 2020, menghancurkan kaca jendela dan organ, demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (20/7/2020).

Seorang sukarelawan yang ditahan karena dimintai keterangan tentang insiden kebakaran di Katedral Saint Pierre et Saint Paul di Nantes, Prancis, dilaporkan telah dibebaskan tanpa tuduhan.

Sukarelawan berkebangsaan Rwanda (39 tahun) itu diketahui bertanggung jawab untuk mengunci bangunan tersebut sehari sebelum insiden kebakaran terjadi.

Pria tersebut dibebaskan pada Minggu malam, menurut jaksa umum Nantes, Pierres Sennès. 

Menurut Sennès, pihak berwenang ingin memperjelas ketidakkonsistenan dan menyebut pemeriksaan itu sebagai "prosedur normal".

Mulanya, Sennès menyatakan bahwa kebakaran diyakini terjadi secara sengaja, sementara tiga titik di lokasi kejadian sedang dalam penyelidikan. 

Seorang pengacara untuk pengungsi, Quentin Chabert, mengatakan pada saat penahanan, bahwa tidak ada "Dalam tahap ini bahwa klien saya berhubungan dengan kebakaran itu," dan penyelidikan harus berjalan "dengan menghormati hak-hak semua pihak dan khususnya hak-hak klien saya."

Adapun keterangan lainnya yang didapatkan dari seorang pegawai lain di katedral tersebut.

Ia adalah Jean-Charles Nowak, yang mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Figaro, bahwa pria itu merupakan "petugas" yang "sangat menderita di Rwanda" dimana ia meninggalkan negara tersebut beberapa tahun lalu. 

Ia menambahkan, bahwa pria tersebut telah mendiskusikan perpanjangan visanya dengan pejabat lokal.

"Aku tidak percaya sedetik pun bahwa dia bisa membakar katedral. Ia mencintai tempat itu," ujar Jean-Charles Nowak. 

 

Infografis Kebakaran Hebat Gedung Kejaksaan Agung. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kebakaran Hebat Gedung Kejaksaan Agung. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya