Fakta-Fakta Awan Oort yang Berada di Ujung Tata Surya

Meskipun masih diselimuti misteri, Awan Oort diyakini sebagai gudang es kosmik yang menyimpan triliunan komet beku.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Jul 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi awan oort (wikimedia commons)
Ilustrasi awan oort (wikimedia commons)

Liputan6.com, Jakarta - Awan Oort dikenal sebagai batas luar tata surya kita. Tempat ini terletak sangat jauh di luar jangkauan matahari, jauh melampaui Sabuk Kuiper.

Para astronom menggunakan berbagai metode, seperti observasi teleskopik canggih, analisis data misi luar angkasa, dan simulasi komputer, untuk mempelajari awan ini dan penghuninya. Meskipun masih diselimuti misteri, Awan Oort diyakini sebagai gudang es kosmik yang menyimpan triliunan komet beku.

Berikut fakta-fakta Awan Oort batas terluar tata surya kita.

1. Apa itu Awan Oort?

Awan Oort pertama kali disebut keberadaannya oleh dua orang astronomer Belanda dan Estonia, yakni Jan Oort dan Ernst Öpik pada 1950. Keduanya menyebut kalau di tata surya kita ini ada sebuah objek berbentuk cangkang bola es yang mengelilingi tata surya.

Objek yang disebutkan dalam teori mereka pun akhirnya diberi nama awan Öpik–Oort atau lebih sering disebut dengan awan Oort. Di awan Oort inilah, pengaruh gravitasi matahari berakhir.

Dikutip dari laman Space pada Senin (15/07/2024), salah satu teori pembentukan awan Oort diduga berasal dari material komet-komet dari bagian luar bintang lain yang ditarik oleh gravitasi matahari. Teori lain menyebut kalau awan Oort merupakan sisa-sisa material dari pembentukan matahari dan planet-planet di tata surya kita.

Oleh karena jaraknya yang sangat jauh dari matahari, awan Oort memiliki suhu yang sangat dingin, yakni sekitar 5 derajat kelvin (-268,15 derajat celsius). Awan Oort sendiri terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu wilayah luarnya yang berbentuk seperti bola dan bagian dalam dengan bentuk seperti cakram.

 

Seberapa Jauh Awan Oort

2. Seberapa Jauh Awan Oort

Sabuk Kuiper yang lokasinya berada setelah orbit Neptunus memiliki jarak dari matahari sekitar 30 AU dan berakhir pada jarak 50 AU. Heliopause yang disebut sebagai pembatas sekaligus lapisan terakhir dari tata surya punya jarak 123 AU dari matahari.

Akan tetapi, ternyata jarak yang dimiliki heliopause itu masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan awan Oort. Melansir laman NASA, Senin (15/07/2024), jarak dari matahari ke awan Oort diperkirakan berada pada angka 2 ribu hingga 5 ribu AU.

Bagi Voyager 1 sekalipun, yang merupakan objek buatan manusia terjauh di ruang angkasa, masih butuh waktu setidaknya 300 tahun lagi sebelum mencapai titik awal dari awan Oort. Padahal, dalam sehari, Voyager 1 dapat menempuh jarak hingga 1,4 juta km.

Perlu diketahui peneliti menggunakan satuan bernama Astronomical Unit (AU). Satuan ini diukur berdasarkan jarak bumi dengan matahari. Artinya, nilai 1 AU sama dengan jarak 149.597.870,7 km atau dibulatkan menjadi 150 juta km.

3. Berukuran Sangat Besar

Selain jaraknya yang sangat amat jauh, ukuran dari awan Oort secara keseluruhan itu sangat masif. Diperkirakan total luas awan Oort berada di antara 8 ribu hingga 95 ribu AU dari ujung dalam hingga bagian terluarnya.

Berkat ukurannya itu, awan Oort sebenarnya jadi objek tata surya kita yang cukup dekat dengan bintang lainnya. Diperkirakan setelah melewati awan Oort, kita telah melangkah sejauh seperempat jalan menuju bintang yang paling dekat dari matahari, yakni Proxima Centauri.

Sebagai catatan, jarak dari matahari menuju Proxima Centauri diperkirakan sekitar 268.770 AU atau 40 triliun km.

 

Isi Awan Oort

4. Isi Awan Oort

Para astronom belum dapat merinci apa yang ada di dalam Awan Oort. Akan tetapi, peneliti memperkirakan kalau setidaknya ada sekitar 2 triliun objek yang ada di sepanjang awan Oort.

Selain itu, peneliti juga memiliki beberapa spekulasi soal apa saja bentuk-bentuk objek yang ada di dalam awan ini. Hampir seluruh objek yang berasal dari awan Oort adalah komet-komet dengan periode orbit yang panjang hingga 200 tahun.

Komet-komet tersebut terbentuk dari gas yang membeku dan debu-debu angkasa. Biarpun begitu, pada 2022, peneliti menemukan sebuah objek berbahan dasar batuan yang datang dari arah awan Oort.

Temuan ini jelas menjadi misteri baru soal objek-objek yang berasal dari awan Oort. Sebab, awalnya peneliti menduga kalau seluruh objek yang berasal dari tempat ini akan muncul dalam bentuk es.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya