20 Juli 1974: Ribuan Tentara Turki Invasi Siprus Usai Perundingan di Yunani Gagal

Ketegangan meningkat di pulau Mediterania tersebut sejak kudeta militer lima hari sebelumnya yang menyebabkan Presiden Uskup Agung Makarios digulingkan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi bendera Turki (pixabay)
Ilustrasi bendera Turki (pixabay)

Liputan6.com, Nicosia - Tepat hari ini di tahun 1974, ribuan tentara Turki menginvasi Siprus utara setelah perundingan menit terakhir di ibu kota Yunani, Athena, gagal mencapai solusi.

Ketegangan meningkat di pulau Mediterania tersebut sejak kudeta militer lima hari sebelumnya yang menyebabkan Presiden Uskup Agung Makarios, seorang Siprus Yunani, digulingkan.

Kudeta tersebut menimbulkan kekhawatiran di antara komunitas Siprus Turki bahwa para penguasa militer yang didukung Yunani akan mengabaikan hak-hak mereka dan mendesak penyatuan Siprus dengan Yunani atau enosis, dikutip dari laman BBC, Sabtu (20/7/2024).

Uskup Agung Makarios menjadi presiden terpilih pertama republik tersebut pada tahun 1959 setelah setuju untuk menghentikan rencana penyatuan dengan Yunani.

Armada Turki yang terdiri dari 33 kapal, termasuk pengangkut pasukan dan sedikitnya 30 tank dan kapal pendarat kecil, telah mendarat di pantai utara.

Kemudian, ada laporan bentrokan antara kapal perang Yunani dan Turki di dekat Paphos, sebuah pelabuhan di Siprus barat daya.

Pasukan Siprus Yunani di pulau itu telah mempertahankan pantai utara, di sekitar Kyrenia.

Ibu kota, Nicosia, telah menyaksikan sebagian besar pertempuran. Pasukan terjun payung dan tank Turki telah bertempur untuk menguasai bandara.

Tetapi mereka telah menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Yunani.

Toko-toko dan kantor-kantor di sektor ibu kota Yunani telah sepi sejak tengah hari kemarin karena rumor tentang invasi yang akan datang menyebar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penduduk Mencoba Melarikan Diri

Dukungan Warga Turki untuk Tentaranya yang Perangi Kurdi di Suriah
Isikli Tosun Baba (60) melambaikan bendera saat pasukan Turki bergerak melewatinya di Oncupinar, Kilis, Turki, Minggu (28/1). Aksi itu dilakukan untuk mendukung serangan pasukan Turki ke kantung Kurdi di Afrin, Suriah. (AP Photo/Lefteris Pitarakis)

Di beberapa bagian kota terjadi kemacetan lalu lintas karena penduduk mencoba melarikan diri ke tempat yang aman di pedesaan.

Lebih dari 4.500 warga Inggris dan warga negara asing lainnya telah dipindahkan ke tempat yang aman di pangkalan militer dan yang lainnya telah diterbangkan ke tempat yang aman dengan pesawat sewaan khusus.

Saat itu, belum ada indikasi jumlah korban, tetapi diperkirakan orang-orang Yunani paling menderita akibat serangan udara.

Meskipun laporan militer Yunani dari Nicosia mengklaim kemajuan signifikan telah dibuat terhadap pasukan Turki. Beberapa pesawat Turki dilaporkan telah ditembak jatuh dan "pasukan musuh" dijauhkan dari desa-desa Siprus Turki di utara pulau tersebut.

Turki telah menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima apa pun kecuali pencopotan pemimpin Siprus Yunani yang baru saja dilantik, Nikos Sampson.

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya