NASA Unggah Foto Kerusakan Curiosity, Terparah Sejak Mendarat di Mars

Perlu diketahui, Curiosity mengalami kerusakan sejak tahun pertama misi setelah melintasi area dengan bebatuan tajam. Meskipun kerusakannya terlihat mengkhawatirkan, NASA tampaknya tidak terlalu cemas.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Okt 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 05:00 WIB
Rover Curiosity milik NASA saat menjalani ekspedisi di permukaan planet Mars. (Foto: NASA).
Rover Curiosity milik NASA saat menjalani ekspedisi di permukaan planet Mars. (Foto: NASA).

Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) merilis gambar yang menunjukkan kerusakan cukup parah pada robot Curiosity pada 23 September 2024 lalu. Wahana antariksa ini tengah menjalankan misi di planet Mars.

Melansir laman resmi NASA pada Kamis (03/10/2024), foto tersebut menunjukkan lubang dan robekan pada permukaan roda robot penjelajah Mars tersebut. Gambar-gambar tersebut menunjukkan tampilan MAHLI pada roda kanan-tengah, yang masih bertahan dengan baik meskipun mengalami beberapa kerusakan terburuk sejak tiba di Mars.

Perlu diketahui, Curiosity mengalami kerusakan sejak tahun pertama misi setelah melintasi area dengan bebatuan tajam. Meskipun kerusakannya terlihat mengkhawatirkan, NASA tampaknya tidak terlalu cemas.

"Curiosity bertahan dengan baik meskipun mengalami kerusakan terparah di Mars," tulis Laman NASA.

NASA telah mengambil beberapa langkah untuk meminimalkan kerusakan wahana antariksa ini lebih lanjut. Mereka telah memperbarui perangkat lunak untuk mengoptimalkan kecepatan roda dan mengurangi keausan.

Selain itu, tim misiCuriosity juga berusaha menghindari medan berbahaya yang dapat memperparah kerusakan roda. Curiosity sendiri telah melampaui ekspektasi NASA, yaitu jauh melampaui periode misi dua tahun yang awalnya diberikan.

 


Misi Robot Curiosity

Robot Curiosity merupakan bagian dari program Mars Science Laboratory (MSL) milik NASA. Wahana antariksa ini diluncurkan pada 26 November 2011 dan mendarat di permukaan Mars pada 6 Agustus 2012.

Curiosity diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, dengan menggunakan roket Atlas V 541. Setelah perjalanan selama hampir sembilan bulan, Curiosity berhasil mendarat di Kawah Gale, sebuah lokasi yang dipilih karena potensi untuk menyimpan jejak-jejak air dan kehidupan masa lalu.

Pendaratan Curiosity dilakukan dengan metode inovatif yang dikenal sebagai "sky crane," yang memungkinkan pendaratan yang lebih lembut dan tepat. Curiosity memiliki panjang sekitar 3 meter dan berat sekitar 900 kilogram.

Desainnya yang menyerupai SUV memungkinkan robot ini untuk berfungsi dengan baik di permukaan Mars yang kasar. Misi Curiosity tidak hanya bertujuan untuk mengeksplorasi lingkungan Mars, tetapi juga untuk mencari tanda-tanda kehidupan di planet merah tersebut.

 


Menggunakan Nuklir

Curiosity menggunakan nuklir sebagai sumber energinya, memungkinkan misi ini untuk bertahan lebih lama dibandingkan dengan rover Mars sebelumnya yang menggunakan tenaga surya. Dengan menggunakan radioisotope thermoelectric generator (RTG), Curiosity dapat beroperasi di berbagai kondisi cuaca tanpa tergantung pada sinar matahari.

Salah satu penemuan paling signifikan oleh Curiosity adalah bukti adanya air di Mars. Curiosity menemukan mineral yang terbentuk di lingkungan berair, serta jejak aliran air kuno yang menunjukkan bahwa Mars pernah memiliki kondisi yang lebih hangat dan lembap.

Curiosity juga menemukan bahwa atmosfer Mars memiliki metana, yang dapat dihasilkan oleh aktivitas biologis atau geologis. Temuan ini membuka peluang baru untuk penelitian mengenai kemungkinan kehidupan di Mars.

Salah satu momen penting dalam misi Curiosity adalah saat menemukan senyawa organik dalam sampel tanah. Meskipun keberadaan senyawa organik tidak berarti ada kehidupan, temuan ini menunjukkan bahwa Mars memiliki bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk kehidupan.

Saat ini, Curiosity telah menyelesaikan eksplorasi di dalam Gediz Vallis. Selama akhir pekan, rover ini menyelesaikan analisis pada batu-batu putih yang ditemukan saat meninggalkan saluran, sebelum melanjutkan ke tepi barat Gediz Vallis.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya