NASA Rilis Gambar Resolusi Tinggi Pertama yang Menampilkan Matahari Terbenam di Bulan

Gambar-gambar ini dapat bermanfaat untuk meneliti fenomena cahaya cakrawala Bulan, yang pertama kali ditemukan pada 1972.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 19 Mar 2025, 15:13 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 15:13 WIB
Gambar yang disediakan oleh NASA/Firefly Aerospace, Selasa (18/3/2025), menunjukkan Matahari terbenam di Bulan, dengan Bumi dan Venus di kejauhan.
Gambar yang disediakan oleh NASA/Firefly Aerospace, Selasa (18/3/2025), menunjukkan Matahari terbenam di Bulan, dengan Bumi dan Venus di kejauhan. (Dok. NASA/Firefly Aerospace via AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Washington, DC - NASA baru saja merilis gambar resolusi tinggi pertama yang menampilkan momen Matahari terbenam di Bulan. Dua gambar menakjubkan ini diambil oleh pendarat swasta bernama Blue Ghost dan diharapkan dapat membantu para ilmuwan memahami lebih dalam fenomena misterius yang disebut cahaya cakrawala Bulan (lunar horizon glow).

Gambar-gambar tersebut dipresentasikan dalam konferensi pers pada Selasa (18/3/2025) di Johnson Space Center, Houston, menandai berakhirnya misi selama 14 hari yang dilakukan bekerja sama dengan perusahaan Texas, Firefly Aerospace.

Pendarat komersial ini, yang mendarat pada 2 Maret di dekat Mons Latreille—sebuah formasi vulkanik di Mare Crisium, sisi timur laut Bulan—merupakan bagian dari investasi NASA senilai USD 2,6 miliar untuk mendukung perusahaan swasta dalam mengoperasikan muatan komersial ke Bulan. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya misi antariksa sekaligus mendukung program Artemis, yang rencananya akan membawa manusia kembali ke Bulan pada tahun 2027.

Dua gambar tersebut, diambil ke arah barat dengan Bumi dan Venus juga terlihat, menunjukkan penyebaran cahaya di sepanjang cakrawala Bulan saat Matahari terlihat sekitar setengah terbenam.

"Ini adalah gambar resolusi tinggi pertama yang diambil saat Matahari terbenam dan kemudian memasuki kegelapan di cakrawala. Gambar-gambar ini sangat indah dan estetis, tetapi yang lebih penting, para ilmuwan kini dapat mempelajarinya untuk membandingkannya dengan data lain dari misi ini dan menarik kesimpulan baru," ungkap Joel Kearns, Wakil Asisten Administrator NASA untuk Eksplorasi, Direktorat Misi Sains, seperti dikutip dari The Guardian.

Fenomena cahaya cakrawala Bulan pertama kali didokumentasikan oleh astronot Eugene Cernan, salah satu dari dua orang terakhir yang menginjakkan kaki di Bulan selama misi Apollo 17 pada tahun 1972. Observasi selanjutnya menunjukkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh partikel debu kecil di atmosfer tipis Bulan yang bersinar saat Matahari terbit dan terbenam. Beberapa teori bahkan menyebutkan bahwa partikel-partikel tersebut melayang.

Selain itu, Blue Ghost juga berhasil menangkap gambar resolusi tinggi dari gerhana Matahari total pada 14 Maret, ketika Bumi menghalangi Matahari dari cakrawala Bulan. Pendarat ini diluncurkan menggunakan roket SpaceX Falcon pada 15 Januari, dalam perjalanan sejauh 2,8 mil. Blue Ghost membawa berbagai eksperimen ilmiah, termasuk alat analisis tanah Bulan, komputer tahan radiasi, dan eksperimen untuk menguji kelayakan menggunakan sistem navigasi satelit global di Bulan.

Jason Kim, CEO Firefly Aerospace, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini.

"Firefly Aerospace sangat bangga telah mencapai pendaratan Bulan komersial pertama yang sepenuhnya sukses. Saya yakin misi bersejarah Firefly dan Blue Ghost akan menjadi bab baru dalam buku pelajaran dan menjadi bukti nyata dari apa yang dapat dicapai oleh manusia," ujarnya.

Namun, tidak semua misi berjalan mulus. Sebuah upaya terpisah oleh perusahaan swasta untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa yang membawa peralatan ilmiah di Bulan berakhir dengan kegagalan. Probe Athena, yang diluncurkan oleh Intuitive Machines, terjungkir saat mendarat dan dinyatakan tidak berfungsi.

Dengan demikian, misi Blue Ghost tidak hanya memberikan gambaran visual yang menakjubkan, tetapi juga membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang Bulan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara NASA dan sektor swasta dalam eksplorasi antariksa.

 

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya