Wahana Penjelajah Perseverance Temukan Bukti Kehidupan di Mars

Permukaan batu tersebut memiliki bintik-bintik berwarna hitam, biru, atau kehijauan yang dijuluki "biji poppy" oleh para peneliti

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 20 Mar 2025, 03:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 03:00 WIB
Gambar pertama dari Perseverance Rover NASA di permukaan Mars dari kamera High Resolution Imaging Experiment (HiRISE).
Gambar pertama dari Perseverance Rover NASA di permukaan Mars dari kamera High Resolution Imaging Experiment (HiRISE) di atas Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA menunjukkan banyak bagian dari sistem pendaratan misi Mars 2020 yang membawa rover dengan aman. (Foto: NASA)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wahana penjelajah Perseverance milik NASA menemukan batuan yang kemungkinan menjadi bukti tanda kehidupan di Planet Mars. Dugaan kehidupan di Planet Mars berawal dari temuan batu yang dijuluki Cheyava Falls atau Air Terjun Cheyava yang ditemukan Perseverance pada 21 Juli 2024.

Dikutip dari Space.com pada Rabu (19/03/2025), hasil analisis menunjukkan, batu tersebut memiliki tanda kimia dan struktur yang mungkin terbentuk akibat kehidupan miliaran tahun lalu di Planet Mars. NASA menemukan batu Air Terjun Cheyava sebesar 1 x 0,6 meter di tepi utara lembah sungai purba Neretva Vallis selebar 400 meter yang terbentuk dari aliran air ke Kawah Jezero.

Permukaan batu tersebut memiliki bintik-bintik berwarna hitam, biru, atau kehijauan yang dijuluki "biji poppy" oleh para peneliti. Di samping bintik-bintik tersebut, terdapat lusinan bercak berukuran milimeter dengan tepi gelap yang dijuluki "bintik macan tutul".

Tim peneliti mengungkap, batuan yang memiliki motif tersebut mengandung zat besi dan fosfat dengan tingkat oksidasi dan warna kemerahan yang berbeda. Temuan itu menunjukkan, ada aktivitas bahan organik pada batu tersebut yang mungkin telah memutihkan warna batuan yang awalnya berwarna tersebut.

Menurut para peneliti NASA, reaksi serupa umumnya terjadi karena respirasi bahan organik yang digerakkan oleh mikroba di Bumi. Motif dan komposisi kimia batuan menunjukkan, air dan proses organik berperan membentuk strukturnya.

Hal ini menjadi tanda adanya aktivitas biologis pada miliaran tahun lalu di Planet Mars. Kondisi batuan tersebut juga sering dikaitkan dengan catatan fosil mikroba yang hidup di bawah permukaan tanah.

Peneliti sempat menduga temuan tak biasa itu terjadi karena aktivitas non-biologis seperti gunung berapi. Namun, tidak ditemukan bukti paparan panas ekstrem di sana.

Batu Air Terjun Cheyava diyakini mengalami perubahan pada suhu rendah. Hal itu mendukung dugaan proses biologis berbasis air membentuk batuan tersebut.

Penelitian juga menunjukkan batu Air Terjun Cheyava memiliki urat-urat kalsium sulfat. Keberadaan senyawa itu membuktikan air ternyata pernah mengalir melalui batuan tersebut.

Penemuan ini menjadi langkah penting dalam pencarian jejak kehidupan di luar Bumi. Sejak mendarat di Kawah Jezero pada Februari 2021, Perseverance telah melakukan berbagai eksplorasi dengan tujuan menemukan bukti kehidupan mikroba masa lalu.

Kawah Jezero dipilih karena diyakini sebagai danau purba yang memiliki kondisi ideal untuk mendukung kehidupan mikroba. Selain batu Air Terjun Cheyava, Perseverance juga menemukan berbagai batuan dengan karakteristik unik yang menunjukkan adanya aktivitas hidrotermal di Mars pada masa lampau.

Aktivitas ini mendukung hipotesis bahwa Mars dahulu memiliki lingkungan yang basah dan hangat, memungkinkan organisme hidup berkembang. NASA berencana membawa sampel batu Air Terjun Cheyava ke Bumi melalui misi Mars Sample Return yang dijadwalkan pada awal 2030-an.

Sampel tersebut akan diteliti secara mendalam untuk memastikan apakah struktur kimia dan fisik yang ditemukan benar-benar berasal dari aktivitas biologis. Penemuan ini semakin memperkuat kemungkinan bahwa Mars pernah memiliki ekosistem yang mendukung kehidupan mikroba, sehingga membuka peluang lebih besar untuk menjelajahi planet merah ini lebih lanjut demi memahami sejarah kehidupan di tata surya kita.

(Tifani)

Promosi 1

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya