Mengenal Planet Speculoos-3B, Kembaran Bumi

Proyek ini adalah jaringan teleskop internasional yang mencari bintang redup di galaksi dan planet berbatu yang mengorbitnya. Tujuan proyek Speculoss adalah untuk mengidentifikasi sistem planet dan katai merah yang masih banyak di luar angkasa.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Nov 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2024, 01:00 WIB
Planet Bumi
Planet Bumi (Sumber: Pinterest/moris)

Liputan6.com, Jakarta - Para astronom terus melakukan eksplorasi luar angkasa untuk berbagai tujuan. Salah satunya untuk menemukan kemungkinan manusia dapat bermukim di planet lain.

Bahkan, para astronom berusaha menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Dalam waktu lebih dari 30 tahun, para ahli telah menemukan lebih dari 5.000 planet lainnya yang tersebar di seluruh alam semesta.

Baru-baru ini astronom kembali menemukan sebuah planet seukuran bumi yang mengorbit bintang katai merah bernama Speculoos-3B. Eksoplanet yang baru ditemukan ini sangat berbeda dengan bumi, meski memiliki ukuran yang sama.

Melansir laman NASA pada Jumat (15/11/2024), planet dipanaskan radiasi tingkat tinggi ari bintangnya, sehingga para astronom menduga Speculoos-3B tidak memiliki atmosfer. Penemuan planet di luar tata surya ini berasal dari proyek Speculoos (Search for Planets Eclipsing ULtra-cOOl Stars).

Proyek ini adalah jaringan teleskop internasional yang mencari bintang redup di galaksi dan planet berbatu yang mengorbitnya. Tujuan proyek Speculoss adalah untuk mengidentifikasi sistem planet dan katai merah yang masih banyak di luar angkasa.

Planet Speculoos-3b ini ditemukan peneliti ketika melintasi permukaan bintangnya dan akhirnya menyebabkan peredupan cahaya bintang. Transit tersebut dideteksi jaringan teleskop robot global Speculoos.

Data awal Planet Speculoos-3B akan menjadi dasar penelitian lebih lanjut menggunakan teleskop luar angkasa James Webb.

Menariknya, Planet Speculoos-3B mengorbit pada bintang katai merah dengan durasi 17 jam, sehingga lebih pendek dari satu hari di Bumi. Para astronom meyakini planet ini dan bintang yang diorbitnya berputar serempak.

Artinya, satu sisi planet ini selalu menghadap matahari, sedangkan lainnya diselimuti kegelapan. Siang dan malam di planet ini tidak pernah berakhir.

Speculoos-3b merupakan sistem planet kedua yang ditemukan di sekitar bintang serupa. Sebelumnya, terdeteksi tujuh planet berbatu di sekitar Trappist-1, bintang katai merah lainnya yang berjarak 40 tahun cahaya dari bumi.

 

Bintang Planet Speculoos-3B

Bintang Planet Speculoos-3B adalah katai merah atau katai M. Bintang jenis ini mengisi 70 persen Galaksi Bima Sakti dan memiliki massa hidup hingga 100 miliar tahun.

Kemampuannya bertahan membuat katai merah bintang berpeluang menjadi bintang terakhir yang bersinar di alam semesta. Katai merah sangat redup dan tersebar di langit, sehingga para astronom harus mengamati bintang ini dalam beberapa minggu untuk mendeteksi planet yang melintas di depannya.

Panjangnya umur bintang katai merah mengakibatkan planet-planet yang mengorbitnya bersuhu cukup hangat untuk memunculkan kehidupan. Meski begitu dalam kasus Speculoos-3b, kehidupan apapun akan menghadapi lingkungan yang sangat ekstrem.

Speculoos-3b memiliki orbit planet sempit, yang menandakan planet tersebut dibombardir dengan radiasi. Energi yang diterima hampir 16 kali lebih banyak per detik dibandingkan bumi.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya