Warna-warni Langit Planet Lain di Tata Surya

Atmosfer dan komposisi kimia setiap planet berperan dalam menentukan bagaimana langit mereka terlihat.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 15 Feb 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 05:00 WIB
Ilustrasi tata surya, planet, benda langit.
Ilustrasi tata surya, planet, benda langit. (Image by brgfx on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketika menatap langit bumi, warna biru membentang luas. Namun, tahukah kamu bahwa warna langit bisa sangat bervariasi di planet lain?

Atmosfer dan komposisi kimia setiap planet berperan dalam menentukan bagaimana langit mereka terlihat. Misalnya, langit planet Mars sering tampak merah muda atau oranye karena debu halus yang melayang di atmosfer tipisnya, sementara saat matahari terbenam, langitnya bisa berubah menjadi biru keabu-abuan.

Venus yang diselimuti awan tebal asam sulfat memantulkan cahaya dengan cara berbeda, membuat langitnya tampak kuning pucat. Bahkan di planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus, langit bisa memiliki gradasi warna yang beragam, mulai dari biru, cokelat, hingga jingga, tergantung pada kedalaman atmosfer dan unsur-unsur yang menyusunnya.

Fenomena ini menunjukkan betapa uniknya setiap planet dalam sistem tata surya kita. Melansir laman Space pada Jumat (14/02/2025), berikut warna langit di planet-planet lain di tata surya.

1. Langit Jingga di Venus

Meski lebih dekat dengan matahari, Venus menerima lebih sedikit sinar matahari daripada planet Bumi. Hal ini disebabkan atmosfer Venus sekitar 90 kali lebih padat daripada bumi.

Planetnya tertutup awan tebal dari gas sulfur dioksida dan asam sulfat, sehingga sinar matahari sulit menembus permukaan Venus. Hal ini menyebabkan langit Venus tampak berwarna jingga seperti diselimuti senja atau fajar abadi.

3. Langit Merah di Mars

Bukan hanya permukaannya, langit Mars pun berwarna merah. Warna langit planet ini berasal dari oksidasi batuan di permukaannya.

Debu halus yang mengandung besi oksida (karat) terangkat ke atmosfer oleh angin kencang, menyebar dan menyebarkan cahaya matahari, sehingga menciptakan tampilan kemerahan yang khas.

4. Langit Hitam di Merkurius

Planet Merkurius memiliki gravitasi yang terlalu kecil untuk memiliki atmosfer. Artinya planet ini tidak memiliki atmosfer seperti bulan, satelit bumi.

Jarak Merkurius yang dekat dengan matahari ternyata tidak membuat warna langit planet ini menjadi merah atau oranye, karena tidak ada bahan kimia juga yang bisa menangkap dan menyebarkan sinar matahari.

5. Langit Kuning di Saturnus

Warna langit Saturnus tampak kuning keemasan karena komposisi atmosfer planet ini didominasi oleh hidrogen dan helium. Selain itu, planet ini juga mengandung senyawa seperti amonia dan metana.

Amonia dalam bentuk kristal es di lapisan atas atmosfer memantulkan cahaya matahari dan memberikan warna kekuningan. Radiasi ultraviolet dari matahari akan bereaksi dengan metana di atmosfer Saturnus.

Fenomena ini menciptakan kabut fotokimia yang menghasilkan partikel kecil berwarna kuning-cokelat.

6. Langit Biru Redup di Jupiter

Di Bumi, langit berwarna biru karena hamburan Rayleigh, di mana molekul udara lebih efektif menyebarkan cahaya biru daripada merah. Namun, di Jupiter, atmosfernya lebih tebal dan memiliki partikel aerosol serta kabut amonia yang lebih banyak.

Hal ini menyebabkan kombinasi hamburan Rayleigh dan hamburan Mie, yang menghasilkan warna biru yang lebih redup dan terkadang kehijauan atau abu-abu. Meski begitu warna atmosfer planet ini dapat bervariasi, tergantung kedalaman.

Di lapisan atas, langit tampak kebiruan, tetapi semakin ke bawah, warna berubah menjadi lebih gelap dan jingga karena awan amonia dan kabut yang lebih tebal menyerap serta memantulkan cahaya dengan cara berbeda.

(Tifani)

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya