Liputan6.com, Tokyo - Jepang dilanda gempa magnitudo 6,9 pada Senin (13/1/2024), pukul 21.19 waktu setempat. Gempa terpusat di Laut Hyuga-nada dengan kedalaman kurang lebih 30 km di Prefektur Miyazaki.
Gempa juga dirasakan di wilayah Prefektur Kochi. Badan Meteorologi Jepang (JMA) telah mengeluarkan Tsunami Advisory pada pukul 21.29 waktu setempat untuk Prefektur Kochi dan Miyazaki.
Advertisement
Baca Juga
Lantas bagaimana kabar warga negara Indonesia (WNI) di area terdampak?
Advertisement
"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul masyarakat di Prefektur Miyazaki, Kumamoto, dan Kochi dan didapatkan informasi bahwa belum terdapat WNI yang terdampak," demikian pernyataan singkat Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha dalam pesan singkat yang diterima awak media.
"Terdapat 2.204 orang WNI yang tercatat menetap di Prefektur Miyazaki dan 964 orang di Prefektur Kochi."
Tsunami Kecil
Melansir Kyodo News, gempa memicu tsunami kecil yang teramati di Prefektur Miyazaki dan Kochi.
"Tsunami dengan ketinggian sekitar 20 cm teramati di sebagian Prefektur Miyazaki dan 10 cm di beberapa daerah di Prefektur Kochi," beber JMA.
JMA mengatakan sedang menyelidiki apakah gempa tersebut terkait dengan peningkatan risiko terjadinya gempa besar di Palung Nankai.
Gempa tercatat dengan intensitas 5 (subkategori) rendah pada skala seismik Jepang yang berkisar dari 0 (terlemah) hingga 7 (terkuat). Skala intensitas mengukur dampak gempak terhadap bangunan dan aktivitas manusia.
Masing-masing operator mengonfirmasi tidak ada kelainan yang terdeteksi di pembangkit listrik tenaga nuklir Ikata di Prefektur Ehime dan pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai di Prefektur Kagoshima.
Gempa di Palung Nankai terjadi setiap 100 hingga 150 tahun, dengan yang terakhir adalah gempa Tonankai 1944 dan gempa Nankai 1946. Menurut perkiraan pemerintah, ada kemungkinan 70 hingga 80 persen gempa dengan magnitudo 8 hingga 9 akan terjadi dalam 30 tahun ke depan.
Pada Agustus, setelah gempa dengan magnitudo 7,1 terjadi di wilayah yang sama, pemerintah pusat mengeluarkan pemberitahuan mengenai potensi terjadinya mega-gempa di Palung Nankai. Pemberitahuan ini adalah yang pertama sejak sistem peringatan tersebut diterapkan pada tahun 2017.
Dalam pemberitahuan itu, pemerintah mendesak masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan bencana, yaitu dengan lebih waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan gempa besar, namun tetap melanjutkan kegiatan sehari-hari seperti biasa.
Advertisement