Liputan6.com, New Delhi - India dan China telah sepakat akan melanjutkan layanan penerbangan langsung setelah hampir lima tahun. Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri India pada Senin (27/1/2025), menandai pemulihan hubungan antara kedua negara tetangga setelah bentrokan militer mematikan pada 2020 di perbatasan Himalaya yang disengketakan.
"Kedua belah pihak akan merundingkan kerangka kerja penerbangan dalam sebuah pertemuan yang akan diadakan dalam waktu dekat," kata kementerian tersebut seperti dikutip dari CNA, Selasa (28/1).
Advertisement
Baca Juga
Ketegangan antara kedua negara memburuk setelah bentrokan pada 2020, yang kemudian membuat India memperketat akses bagi perusahaan-perusahaan China berinvestasi di negara itu, melarang ratusan aplikasi populer, dan memutuskan jalur penerbangan penumpang, meskipun penerbangan kargo langsung tetap beroperasi antara kedua negara.
Advertisement
Hubungan telah membaik dalam empat bulan terakhir dengan beberapa pertemuan tingkat tinggi, termasuk pembicaraan antara Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Narendra Modi di Rusia pada Oktober 2024.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri India Vikram Misri di Beijing bahwa kedua negara harus bekerja ke arah yang sama, mengeksplorasi langkah-langkah yang lebih substantif, dan berkomitmen pada saling pengertian.
"Kekhawatiran spesifik di bidang ekonomi dan perdagangan dibahas dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah dan mempromosikan kebijakan yang transparan dan dapat diprediksi dalam jangka panjang," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri India.
Pertemuan mereka adalah yang terbaru di antara dua kekuatan Asia ini setelah kesepakatan penting pada Oktober yang bertujuan meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan.
Reuters melaporkan pada Juni bahwa pemerintah dan maskapai penerbangan China telah meminta otoritas penerbangan sipil India membuka kembali jalur penerbangan langsung, namun New Delhi menolak karena sengketa perbatasan yang masih membayangi hubungan kedua negara.
Pada Oktober, dua sumber pemerintah India mengatakan kepada Reuters bahwa India akan mempertimbangkan untuk membuka kembali wilayah udaranya dan mempercepat persetujuan visa.
Kedua negara, kata Kementerian Luar Negeri India, juga sepakat melanjutkan dialog pertukaran fungsional secara bertahap dengan pertemuan awal dari Mekanisme Tingkat Ahli India-China.
"China dan India harus berkomitmen pada dukungan bersama dan pencapaian bersama alih-alih kecurigaan dan pengasingan," ungkap Wang Yi selama pertemuan pada Senin.
Pada 2020, pasukan China-India terlibat bentrokan di Lembah Galwan, Ladakh. Keduanya saling mengklaim adanya pelanggaran oleh pihak lain di wilayah perbatasan yang disengketakan.
Setidaknya 20 tentara India tewas pada Juni 2020, sementara China dilaporkan kehilangan empat tentara. Kematian tersebut adalah yang pertama di perbatasan sepanjang 3.440 km, yang disebut Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control), dalam 45 tahun.