Update Gencatan Senjata Gaza: Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel

Ini merupakan pembebasan sandera keenam dalam fase pertama gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Feb 2025, 16:42 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 16:42 WIB
Gencatan Senjata Dimulai, Begini Potret Kawasan Jabalia Gaza Utara
Foto udara menunjukkan para pengungsi Palestina yang kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat perang di Jalur Gaza utara pada 19 Januari 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gaza - Israel mengonfirmasi pembebasan tiga pria Israel yang disandera di Jalur Gaza. Mereka telah diterima pada Sabtu (15/2/2025), setelah Hamas menyerahkan mereka kepada Palang Merah sebagai imbalan atas 369 tahanan Palestina yang dipenjara di Israel.

Ketiga pria tersebut adalah Iair Horn (46), Sagui Dekel-Chen (36), dan Alexander (Sasha) Troufanov (29). Ketiganya memiliki kewarganegaraan ganda. Demikian seperti dikutip dari AP.

Melansir The Guardian, kantor Perdana Menteri Israel menjelaskan bahwa Dekel-Chen merupakan warga negara Israel-Amerika Serikat, Troufanov Israel-Rusia, dan Horn Israel-Argentina.

Horn diculik bersama saudaranya, Eitan, yang masih dalam tahanan.

Di antara tahanan Palestina yang akan dibebaskan, salah satu yang paling terkenal adalah seorang ajudan dari pemimpin militan Ahmed Barghouti (48) dan tokoh politik Palestina yang ikonik, Marwan Barghouti.

Ini menjadi indikasi terbaru bahwa kesepakatan gencatan senjata yang rapuh, yang sempat terancam beberapa hari terakhir, kemungkinan akan bertahan.

Hampir semua dari 73 sandera yang tersisa adalah pria, termasuk tentara Israel, dan sekitar separuhnya diperkirakan sudah meninggal.

Kedua belah pihak telah melakukan lima pertukaran sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari 2025, membebaskan 21 sandera dan 766 tahanan Palestina sejauh ini dalam fase pertama.

Perang dapat dilanjutkan jika tidak ada kesepakatan yang tercapai mengenai fase kedua yang lebih rumit, yang meminta pengembalian semua sandera yang tersisa yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan perpanjangan gencatan senjata yang tidak terbatas.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya