Liputan6.com, Canberra - Kabar duka, salah satu pendonor darah paling produktif di dunia, James Harrison meninggal dunia pada 17 Februari 2024 di sebuah panti jompo di New South Wales, Australia. Ia mengembuskan napas terakhir dalam tidurnya pada usia 88 tahun.
James Harrison dikenal memiliki darah yang menyelamatkan lebih dari dua juta bayi. Selain itu juga disebut sebagai "pria dengan lengan emas", karena memiliki plasma darah mengandung antibodi langka bernama Anti-D. Antibodi ini digunakan untuk membuat obat yang diberikan kepada ibu hamil dengan golongan darah yang berisiko menyerang janinnya sendiri.
Baca Juga
Dikutip BBC, Rabu (5/3/2025), Harrison pertama kali berkomitmen menjadi pendonor setelah menjalani transfusi darah saat operasi besar di bagian dada pada usia 14 tahun. Ia mulai mendonorkan plasma darahnya saat berusia 18 tahun dan terus melakukannya setiap dua minggu sekali hingga usia 81 tahun.
Advertisement
Pada 2005, Guinness World Records mencatatnya sebagai pemegang rekor dunia untuk jumlah donor plasma terbanyak. Namun, pada 2022, rekor tersebut akhirnya dikalahkan oleh seorang pria di Amerika Serikat.
Putrinya, Tracey Mellowship, mengungkapkan bahwa ayahnya sangat bangga telah menyelamatkan banyak nyawa. "Dia selalu mengatakan bahwa mendonorkan darah tidak sakit, dan nyawa yang Anda selamatkan bisa jadi milik Anda sendiri," katanya.
Menariknya, putri dan dua cucu Harrison sendiri merupakan penerima imunisasi Anti-D, sehingga kontribusinya tidak hanya berdampak pada jutaan keluarga lain, tetapi juga keluarganya sendiri.
Berhasil Selamatkan Jutaan Nyawa Bayi
Anti-D digunakan untuk mencegah penyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahir (HDFN), kondisi yang terjadi saat sel darah merah ibu tidak kompatibel dengan darah janinnya. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan ibu menyerang sel darah bayi, yang dapat berujung pada anemia berat, gagal jantung, bahkan kematian.
Sebelum terapi Anti-D dikembangkan pada pertengahan 1960-an, satu dari dua bayi yang didiagnosis HDFN meninggal dunia.
Meskipun asal-usul antibodi Anti-D dalam darah Harrison tidak sepenuhnya diketahui, beberapa laporan menyebutkan bahwa transfusi darah besar-besaran yang ia terima saat remaja kemungkinan berkontribusi terhadap keunikan darahnya.
Advertisement
Warisan yang Terus Berlanjut
Saat ini, Australia hanya memiliki kurang dari 200 pendonor Anti-D, tetapi mereka membantu sekitar 45.000 ibu dan bayi setiap tahunnya.
Lembaga donor darah Australia, Lifeblood, bersama Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research, tengah mengembangkan antibodi Anti-D di laboratorium dengan mereplikasi darah dan sel kekebalan dari Harrison serta pendonor lainnya.
Menurut Direktur Riset Lifeblood, David Irving, menciptakan terapi Anti-D secara sintetis telah lama menjadi "cawan suci" dalam dunia medis. Tantangan utamanya adalah keterbatasan jumlah pendonor yang dapat memproduksi antibodi dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
