Berlibur ke Pantai, Paul Bawa `Oleh-oleh` Bayi Siput dalam Lutut

Bintik hitam di bekas luka Paul bergerak, itu bukan batu tapi bayi siput laut!

oleh Liputan6 diperbarui 16 Agu 2013, 15:05 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2013, 15:05 WIB
bayi-siput-130816b.jpg
Anak-anak biasanya senang bermain air. Saat liburan, mereka lebih senang mengunjungi pantai. Dan sebagai kenang-kenangan, mereka akan membawa oleh-oleh berupa aksesori pantai seperti cangkang kerang, pasir dan sebagainya.

Namun siapa sangka, bocah laki-laki bernama Paul Franklin asal Orange County, Amerika Serikat mendapatkan 'oleh-oleh' siput laut hidup pada lututnya. Siput itu hidup di lubang akibat luka lecet Paul selama 10 hari lebih. Beruntung tak terjadi infeksi lanjutan akibat si siput numpang hidup di lutut Paul.

Sebelumnya, Paul memang sempat jatuh mengenai batu karang ketika sedang liburan dengan keluarganya di Pantai Spooner Cove, California, Amerika Serikat.

"Sebenarnya itu hanya luka kecil, tapi luka itu terus mengeluarkan cairan dan tak bisa kering," kata ibu Paul, Rachel seperti dilansir News.com.au, Jumat (16/8/2013).

Lalu Rachael yang melihat lecet Paul segera membersihkan luka dengan cairan antibiotik, dan menutup luka dengan perban kecil. Rachael pun berpikir luka Paul akan sembuh dengan cara pengobatan itu. Karena menurutnya itu hanya luka lecet biasa.

Seminggu kemudian, luka bocah berumur 4 tahun itu kembali menganga karena jatuh saat bermain ice skating. Lutut Paul menjadi kemerah-merahan, bengkak, juga terasa panas jika disentuh.

Mellihat kondisi luka Paul semakin mengkhawatirkan, Rachael memutuskan untuk membawa putranya ke dokter. Dan hasil diagnosa dokter adalah infeksi.

Luka Paul, papar Rachel, sudah infeksi dan dokter memberi resep antibiotik dosis tinggi. Namun, dokter yang tak disebutkan namanya itu tetap mengambil sampel dari luka Paul untuk diteliti lebih lanjut apakah mengandung virus berbahaya.

Mereka pun pulang, 10 hari kemudian luka Paul perlahan mulai mengering. Rachael pun merasa lebih lega. Tapi ada yang aneh, ada semacam bintik hitam di bekas luka yang telah mengering itu.

"Aku tahu, dokter tak mengeluarkannya. Tapi aku yakin si penghisap (siput) itu harus dikeluarkan!" ujar Rachael.

Rachel pun memencet titik hitam di lutut Paul. Dan betapa kagetnya Rachel, selain mengeluarkan banyak cairan ada sesuatu yang keluar dari luka saat Paul jatuh di pantai beberapa waktu lalu.

Dipelihara


Awalnya, Rachael mengira temuan pada lutut Paul hanya seonggok batu kecil. Namun saat diperhatikan lebih lanjut, batu itu bergerak-gerak. Saat itulah mereka yakin itu bukan batu melainkan makhluk hidup.

Begitu diteliti, ternyata makhluk itu memiliki cangkang mungil yang keras, dan mereka sadar itu adalah bayi siput laut.

Melihat 'oleh-oleh dari pantai' yang hidup dalam luka putranya, Ken --ayah Paul-- menduga ketika itu Paul jatuh ke dalam sarang telur siput laut.

Sekarang 'oleh-oleh' dari pantai itu dibiarkan tinggal di akuarium kecil di rumah mereka bersama ikan peliharaan mereka yang bernama Dory.

Serupa dengan Paul, wanita asal Inggris bernama Rochelle juga mendapatkan 'oleh-oleh' hidup berupa ulat usai berlibur. Rusaklah kenangan liburan pertamanya ke Peru, Amerika Latin karena 'oleh-oleh' itu. Mengerikan!

Awalnya dalam perjalanan pulang ke rumah dari Peru, Rochelle merasakan sakit kepala tak terkira. Satu sisi wajahnya tersiksa. Perempuan itu juga mulai mendengar suara-suara mirip garukan aneh. Keesokan harinya, Rochelle terbangun dengan bantal yang basah akibat cairan dari telinganya.

Untuk mengusir rasa penasaran, akhirnya Rochelle mengunjungi Royal Derby Hospital, Inggris. Dan, ternyata ada belatung yang masuk ke dalam telinga itu. Untungnya, dokter mampu mengeluarkan makhluk itu. (Tnt)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya