Memperjuangkan Kesetaraan Manusia, Nelson Mandela Dibui 26 Tahun

Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela tutup usia setelah berjuang melawan penyakit paru-parunya.

oleh Riz diperbarui 06 Des 2013, 09:22 WIB
Diterbitkan 06 Des 2013, 09:22 WIB
nelson-mandela-131206b.jpg

Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela tutup usia setelah berjuang melawan penyakit paru-parunya. Banyak kisah inspiratif dari tokoh anti-apartheid yang terkenal hingga penjuru dunia itu.

Karena perjuangannya, ia mesti mendekam di balik jeruji penjara selama 26 tahun.

Pada mulanya, Mandela bersama 155 aktivis lainnya dengan kendaraan Kongres Nasional Afrika (ANC) berjuang melawan rezim diskriminasi pemerintah terhadap warga kulit hitam.

Pada 1956, ia didakwa melakukan pengkhianatan terhadap negara. Namun pada akhirnya, dakwaan terhadapnya akhirnya dicabut setelah melalui sidang pengadilan selama empat tahun.

Perlawanan terhadap apartheid makin menguat di bawah kendali Mandela, terutama dalam memperjuangkan Undang-undang yang memperbolehkan warga kulit hitam boleh tinggal dan bekerja.

Alih-alih disetujui, eksistensi Kongres Nasional Afrika (ANC) malah dilarang oleh pemerintah. Mandela tak habis akal. Ia melakukan perjuangan underground dari bawah tanah.

Ketegangan dengan rezim apartheid pun makin memanas, dan mencapai puncak pada 1960 saat sekitar 70 warga kulit hitam ditembak mati oleh polisi dalam pembantaian Sharpeville.

Pada 1962, Mandela ditahan dan dituduh melakukan sabotase dan bersekongkol menggulingkan pemerintahan. Dua tahun kemudian, pria yang memiliki nama panggilan Madiba itu bersama pemimpin ANC lain dihukum penjara seumur hidup di Pengadilan Rivonia.

Mandela menjalani masa kurungan 27 tahun. Mulai 1964, ia mendekam di penjara Pulau Robben selama 18 tahun. Kemudian pada 1982, ia dipindahkan ke penjara Pollsmoor dan dipindahkan lagi lagi ke Penjara Victor Verster.

Selama Mandela dan para pemimpin ANC lainnya dipenjara atau hidup dalam pengasingan, para pemuda di kota-kota berpenduduk kulit hitam Afrika Selatan berupaya keras melawan pemerintahan minoritas kulit putih.

Pada masa akhir dipenjara, kampanye internasional gencar datang dari berbagai negara. Hingga akhirnya Mandela dibebaskan pada 1990, satu tahun sebelumnya masa bebas yang seharusnya. Dengan demikian, ia mengalami isolasi penjara selama 26 tahun.

Disanjung Obama

Kisah Mandela masuk bui demi rakyat mendapat apresiasi mendalam dari sejumlah pemimpin dunia, tak terkecuali Nelson Mandela. Baru-baru ini, pada 1 Juli 2013, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengunjungi Pulau Robben, penjara tempat Nelson Mandela dibui selama 18 tahun.

Dalam salah satu foto dokumentasi kunjungannya, Obama tampak tertegun, menatap ke luar jendela berterali besi, dari ruangan tempat Bapak Bangsa Afrika Selatan pernah dipenjara.

Dalam pernyataannya, Obama mengaku, dia dan keluarganya "merasa terhormat" bisa mengunjungi sel suram yang pernah ditempati Mandela -- yang saat ini masih terbaring kritis di rumah sakit akibat infeksi paru-paru.

"Atas nama seluruh keluarga, kami merasa terhormat berdiri di sini, tempat orang-orang pemberani menentang ketidakadilan dan menolak untuk menyerah," tulis Obama pada buku tamu yang tersedia di halaman penjara, seperti dimuat BBC. (Riz/Yus)

[Baca juga: Obama Samakan Nelson Mandela dengan George Washington]

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya