Guna menyelidiki penyebab terjadinya kerusuhan di Little India, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong membentuk komite penyelidikan. Tim ini akan melihat faktor-faktor penyebab insiden itu dan penanganannya di lapangan.
"Juga akan ditinjau langkah-langkah untuk mengelola daerah di mana pekerja asing berkumpul. Apakah sudah cukup dan perlu ditingkatkan. MHA (Depdagri) akan memberikan rincian lebih lanjut ketika siap," kata PM Lee dalam seperti dilansir Straitstimes yang dikutip Liputan6.com, Selasa (9/12/2013).
PM Lee juga mengatakan, kerusuhan itu merupakan insiden terisolasi. Pemicunya, bermula dari pelanggaran hukum massa yang bereaksi terhadap kecelakaan lalu lintas.
"Sebagian besar pekerja asing di Singapura adalah pekerja yang taat hukum. Mereka berkontribusi pada perekonomian kita, bekerja keras untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga mereka untuk kembali ke rumah. Kita tidak harus membiarkan insiden buruk ini merusak pandangan kita terhadap komunitas pekerja asing di sini, " sambung PM Lee.
Selain itu, PM Lee juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Sakthivel Kumaravelu, yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Ia juga mendesak warga Singapura untuk tetap tenang dan melanjutkan kehidupan sehari-hari.
"Kami memberikan dukungan dengan petugas yang bersiaga, dan sampaikan informasi Anda kepada polisi. Mari kita tetap bersatu setelah insiden malang ini. Dan tetap menjadi negara Singapura yang aman dan tertib," jelas Lee.
Polisi telah menangkap 28 orang --disebutkan pada Minggu 5 Desember ada 27 orang-- yang terlibat kerusuhan yang dipicu oleh kematian Kumaravelu, seorang pekerja India berusia 33 tahun yang ditabrak bus swasta di persimpangan Race Course Road dan Hampshire Road.
Dalam update pada 04.00 pada hari Senin, polisi mengatakan bahwa 28 orang itu: 24 adalah warga negara India, 2 adalah warga negara Bangladesh dan satu adalah Singapura Permanent Resident. 22 Polisi dan 5 petugas polisi telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan telah pulang ke rumah. (Tnt/Ism)
[Baca Juga: Kerusuhan `Little India`, 24 Orang Jalani Persidangan]
"Juga akan ditinjau langkah-langkah untuk mengelola daerah di mana pekerja asing berkumpul. Apakah sudah cukup dan perlu ditingkatkan. MHA (Depdagri) akan memberikan rincian lebih lanjut ketika siap," kata PM Lee dalam seperti dilansir Straitstimes yang dikutip Liputan6.com, Selasa (9/12/2013).
PM Lee juga mengatakan, kerusuhan itu merupakan insiden terisolasi. Pemicunya, bermula dari pelanggaran hukum massa yang bereaksi terhadap kecelakaan lalu lintas.
"Sebagian besar pekerja asing di Singapura adalah pekerja yang taat hukum. Mereka berkontribusi pada perekonomian kita, bekerja keras untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga mereka untuk kembali ke rumah. Kita tidak harus membiarkan insiden buruk ini merusak pandangan kita terhadap komunitas pekerja asing di sini, " sambung PM Lee.
Selain itu, PM Lee juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Sakthivel Kumaravelu, yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Ia juga mendesak warga Singapura untuk tetap tenang dan melanjutkan kehidupan sehari-hari.
"Kami memberikan dukungan dengan petugas yang bersiaga, dan sampaikan informasi Anda kepada polisi. Mari kita tetap bersatu setelah insiden malang ini. Dan tetap menjadi negara Singapura yang aman dan tertib," jelas Lee.
Polisi telah menangkap 28 orang --disebutkan pada Minggu 5 Desember ada 27 orang-- yang terlibat kerusuhan yang dipicu oleh kematian Kumaravelu, seorang pekerja India berusia 33 tahun yang ditabrak bus swasta di persimpangan Race Course Road dan Hampshire Road.
Dalam update pada 04.00 pada hari Senin, polisi mengatakan bahwa 28 orang itu: 24 adalah warga negara India, 2 adalah warga negara Bangladesh dan satu adalah Singapura Permanent Resident. 22 Polisi dan 5 petugas polisi telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan telah pulang ke rumah. (Tnt/Ism)
[Baca Juga: Kerusuhan `Little India`, 24 Orang Jalani Persidangan]