Italia punya perdana menteri baru. Namanya Matteo Renzi, usia baru 39 tahun. Ia akan menjadi yang termuda di antara orang nomor satu di pemerintahan negaranya. Juga yang paling belum berpengalaman.
Nama Renzi moncer dalam dunia perpolitikan Italia setelah terpilih menjadi Walikota Florence. Sebelumnya ia belum pernah terpilih sebagai anggota dewan atau duduk dalam kursi pemerintahan di level nasional.
Orang-orang muda juga akan duduk dalam kabinetnya, sekitar setengahnya adalah perempuan. Perdana Menteri baru menunjuk kepala Organisation for Economic Co-operation and Development yang berbasis di Paris, Prancis, Pier Carlo Padoan sebagai Menkeu. Angelino Alfano, dari partai anggota koalisi Democratic Party tetap didaulat jadi Mendagri.
Kepemimpinan politisi ganteng itu akan diuji hingga 2018 mendatang -- jika tak terjungkal di tengah jalan. Apakah ia berhasil menghidupkan kembali taji negara dengan perekonomian terbesar ketiga di zona euro? Apalagi, tingkat pengangguran di Italia kini mencapai hampir 13 persen -- 40 persen di antaranya kaum muda.
Renzi sebelumnya berjanji untuk merombak pasar tenaga kerja, juga sistem pajak dan pendidikan dalam waktu empat bulan. Target yang sama sekali tak mudah diwujudkan.
Meski telah disumpah, PM Renzi masih harus memenangkan mosi kepercayaan di parlemen, yang akan dilakukan Senin depan. Baru Jumat pekan depan, ia akan menerima mandat untuk memimpin pemerintahan baru dan memberi nama pada kabinetnya.
Saat mengumumkan kabinetnya, sang perdana menteri mengatakan, "Ini adalah pemerintah yang akan mulai bekerja dari besok pagi," demikian dimuat BBC, 22 Februari 2014. Pelantikan berlangsung pada hari Sabtu ini di istana presiden di Roma. Pengucapan sumpah dilakukan di depan Presiden Giorgio Napolitano.
Renzi menyingkirkan perdana menteri sekaligus rekan separtainya Enrico Letta, yang memimpin Italia hanya dalam 10 bula -- dalam pemungutan suara pada rapat akbar partai pada tanggal 13 Februari.
Mr Renzi berpendapat, perubahan pemerintahan diperlukan untuk mengakhiri "ketidakpastian ". Dia menuduh Letta kurang bertindak untuk meningkatkan perekonomian negeri.
Letta juga dituduh gagal melaksanakan reformasi yang ia janjikan -- untuk mengubah wajah birokrasi yang korup dan boros. (Ris/Ein)
Baca juga:
Nama Renzi moncer dalam dunia perpolitikan Italia setelah terpilih menjadi Walikota Florence. Sebelumnya ia belum pernah terpilih sebagai anggota dewan atau duduk dalam kursi pemerintahan di level nasional.
Orang-orang muda juga akan duduk dalam kabinetnya, sekitar setengahnya adalah perempuan. Perdana Menteri baru menunjuk kepala Organisation for Economic Co-operation and Development yang berbasis di Paris, Prancis, Pier Carlo Padoan sebagai Menkeu. Angelino Alfano, dari partai anggota koalisi Democratic Party tetap didaulat jadi Mendagri.
Kepemimpinan politisi ganteng itu akan diuji hingga 2018 mendatang -- jika tak terjungkal di tengah jalan. Apakah ia berhasil menghidupkan kembali taji negara dengan perekonomian terbesar ketiga di zona euro? Apalagi, tingkat pengangguran di Italia kini mencapai hampir 13 persen -- 40 persen di antaranya kaum muda.
Renzi sebelumnya berjanji untuk merombak pasar tenaga kerja, juga sistem pajak dan pendidikan dalam waktu empat bulan. Target yang sama sekali tak mudah diwujudkan.
Meski telah disumpah, PM Renzi masih harus memenangkan mosi kepercayaan di parlemen, yang akan dilakukan Senin depan. Baru Jumat pekan depan, ia akan menerima mandat untuk memimpin pemerintahan baru dan memberi nama pada kabinetnya.
Saat mengumumkan kabinetnya, sang perdana menteri mengatakan, "Ini adalah pemerintah yang akan mulai bekerja dari besok pagi," demikian dimuat BBC, 22 Februari 2014. Pelantikan berlangsung pada hari Sabtu ini di istana presiden di Roma. Pengucapan sumpah dilakukan di depan Presiden Giorgio Napolitano.
Renzi menyingkirkan perdana menteri sekaligus rekan separtainya Enrico Letta, yang memimpin Italia hanya dalam 10 bula -- dalam pemungutan suara pada rapat akbar partai pada tanggal 13 Februari.
Mr Renzi berpendapat, perubahan pemerintahan diperlukan untuk mengakhiri "ketidakpastian ". Dia menuduh Letta kurang bertindak untuk meningkatkan perekonomian negeri.
Letta juga dituduh gagal melaksanakan reformasi yang ia janjikan -- untuk mengubah wajah birokrasi yang korup dan boros. (Ris/Ein)
Baca juga:
Dinilai Gagal Urus Negara, PM Italia Mundur
Si `Jago Merah` Ngamuk di Resort Ski, 200 Orang Tunggang-Langgang
Dinding Bangunan Kuno 30 Meter Roboh, Italia Siaga Banjir