`Kepo Society` Lahir Karena Ingin Tahu Urusan Orang Lain

Rasa ingin tahu terhadap urusan orang lain membuat lahirnya kepo society.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Mar 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2014, 10:00 WIB
Kepo
Kepo

Liputan6.com, Depok Ketika hadir dalam sebuah acara, tak sedikit di antara kita yang sering mendapatkan pertanyaan kapan nikah, kapan lulus, kapan punya anak, dan kapan kembali memiliki anak?  Menurut Psikolog Klinis sekaligus Seksolog, Baby Jim Aditya, rasa ingin tahu terhadap urusan orang lain membuat kita tidak dapat menghindari pertanyaan yang membuat kuping ini panas.

"Karena rasa ingin tahu terhadap urusan orang lain yang mendalam, maka lahirlah Kepo Society, yang tak dapat dihindari begitu saja," kata Baby dalam acara `Diskusi Buku: Sesuai Kata Hati, Wacana Klasik Kehidupan Waria` di Ruang Kelas Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/2/2014)

Selain itu, lanjut Baby Jim Aditya, masyarakat di Indonesia diminta untuk kuat dengan menjalani hidup dalam pandangan sosial yang tidak akan pernah berakhir. Sifat-sifat seperti ini, sudah terjadi sejak lama, dan semakin menggila beberapa tahun belakangan ini.

Bahkan, menurut dia, orang yang ingin banyak tahu tentang kehidupan orang lain, sedang mengalami ketidaktahuan tentang siapa dirinya yang sebenarnya."Kita hidup dalam norma heteroseksual yang membuat kita sendiri tidak bisa lepas dari hal-hal seperti ini. Jadi, hadapi saja, karena sampai kapan pun tak akan pernah selesai," kata dia menerangkan.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya