Pembunuhan Ade Sara karena Rasa Cinta yang Sudah Tertanam Dalam?

Psikolog Baby mengatakan ketika seorang terlalu cinta maka rela berkorban untuk orang yang disayanginya.

oleh Kusmiyati diperbarui 11 Mar 2014, 06:30 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2014, 06:30 WIB
pembunuh saraa
(twitter.com dan path.com)

Liputan6.com, Jakarta Kekuatan cinta terkadang membuat orang rela melakukan apa pun. Diduga karena cemburu, Assifa Ramadhani (19) membantu sang pacar Ahmad Imam Al Hafitd (19) membunuh Ade Sara Angelina Suroto.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menyatakan, baik Hafitd maupun Sifa memiliki niat yang sama, yakni membunuh Sifa. Namun, keduanya memiliki motif yang berbeda.

Hafitd membunuh Sara karena kesal dan sakit hati setelah asanya untuk menemui gadis manis itu tak pernah digubris. Sementara Sifa termakan cemburu. Dia takut kekasihnya kembali menjalin hubungan dengan Sara.

Psikolog, Baby Jim Aditya mengatakan terlalu cinta memang bisa menjadi faktor seseorang melakukan apapun.

"Syiffa itu merasa takut kehilangan sehingga dirinya rela berkorban melakukan apa pun demi memiliki sang pacar. Terlalu cinta ini yang membuatnya nekat terlibat dalam kasus pembunuhan Sara," kata Baby saat dihubungi Tim Health Liputan6.com, Senin (10/3/2014).

Baby juga mengatakan ikatan cinta ketiganya terlalu mendalam sehingga perilaku berisiko pembunuhan pun terjadi.

"Saya rasa mereka sudah terlibat ikatan yang sangat dalam, pacaran mereka mungkin sudah melampaui batas. Sehingga Syiffa terlalu takut kehilangan Hafitd dan Hafitd juga ingin balikan ke mantannya," ujar Baby.

Pacaran seperti itu menurut Baby sudah menjadi hal yang biasa di kalangan anak muda. Untuk mencegahnya para orangtua perlu interopeksi.

"Anak-anak seperti ini mungkin karena kurang dihargai atau dipuji di keluarganya. Komunikasi mereka kurang, orangtua perlu intropeksi diri," kata Baby.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya