Para Orangtua Mesti Belajar dari Kasus Pembunuhan Ade Sara

Menurut Kak Seto kasus pembunuhan Hafitd dan Sifa harus menjadi cerminan untuk para orangtua agar tidak terulang perilaku tersebut lagi.

oleh Kusmiyati diperbarui 14 Mar 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2014, 10:00 WIB
Hafitd dan Sifa, pembunuh Sara Angelina
Hafitd dan Sifa, pembunuh Sara Angelina (Rahmat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Walaupun sudah bukan anak-anak, dari segi usia, tersangka pelaku pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Hafitd dan Sifa tetap mendapatkan perhatian dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Ketua KPAI, Dr. H.M Asrorun Niam Sholeh.,MA mengatakan, kasus tersebut tidak terlepas dari kesalahan orangtua juga. "Walaupun mereka bukan tanggungan kami karena usia mereka sudah bukan anak-anak lagi. Tetapi ini membuat miris juga. Peran orangtua juga bermain di sini. Mungkin keduanya berada di pola asuh orangtua yang salah atau bisa juga karena lingkungan sekitar," kata Asruro, Jumat (14/3/2014)

KPAI berharap kasus yang menimpa ketiga remaja usia 19 tahun ini tidak lagi terjadi. "Semoga ini tidak lagi terjadi ada remaja-remaja Indonesia. Orangtua harus bercermin pada masalah itu. Itu kasus yang termasuk berat, orangtua jangan selalu menyalahkan anak saja. Interopeksi diri juga," kata Asruro.

Asruro mengatakan dalam sebuah keluarga sangat penting untuk menjaga hubungan baik antara anggota keluarga inti. "Di dalam keluarga dulu kita benahi, ciptakan lingkungan yang menyenangkan yang menghargai setiap perilaku anak yang positif. Kalau anak salah jangan langsung berkata keras. Biasakan dengan pendekatan lembut, ini harus dilakukan dari awal pasangan memutuskan untuk berkeluarga," kata Asruro.

Pemerhati anak, Seto Mulyadi mengatakan orangtua sebaiknya selalu melakukan interopeksi diri setiap melihat kasus yang menimpa anak-anak.

"Para orangtua harus selalu bercermin dari kasus-kasus yang melibatkan anak-anak. Jadikan itu sebuah pembelajaran untuk para orangtua, setiap kasus yang terjadi seperti mengingatkan orangtua agar tidak menerapkan pola asuh yang salah," kata pria yang disaa Kak Seto ini.

Psikolog Nunki Suwandi juga setuju bila kasus yang melibatkan Hafitd dan Sara dijadikan peringatan untuk para orangtua agar lebih menjaga anak.

"Para orangtua seperti selalu diingatkan dengan pentingnya menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak-anak. Sesibuk-sibuknya orangtua perlu juga menyempatkan waktu untuk anak. Anak tidak hanya butuh materi tetapi juga perhatian dan kasih sayang," kata Nunki.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya