Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyebutkan, saat ini Indonesia merupakan penyumbang penderita kusta ketiga terbesar di dunia setelah India dan Brasil. Dan penyumbang kusta paling banyak masih dari wilayah Indonesia bagian timur.
"Jadi terakhir pada 2012 ditemukan 20 ribu-an kasus kusta baru. Sebenarnya ini tidak perlu terjadi karena sebenarnya bisa dicegah. Memang untuk daerah kumuh, berdempet dan wilayah Indonesia Timur masih tinggi jumlah penderita kustanya. Tapi Insya Allah dua tahun lagi kita bebas dari penyakit ini," kata Menkes usai acara peringatan `Hari Kusta Sedunia 2014` di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Menkes menerangkan, wilayah yang masih jadi perhatian karena banyak penderita kusta masih terjadi di Papua, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Aceh.
"Seperti Papua masih mengalami. Mereka hampir tidak ada daerah kering. Banyak rawa dan air bersih susah didapat. Penyakit yang disebabkan kekurangan air seperti kusta karena kurangnya higienitas dan sanitasi yang bersih," kata Menkes.
Ini yang sangat menyedihkan. Ada anak-anak yang sudah terinfeksi kusta, padahal kita tahu kalau diobati secara teratur dia bisa sembuh, kata menkes.
"Kendala lainnya adalah masyarakat timur hidup dari hasil memburu. Sehingga ketika diobati, mereka akan lepas obat karena harus berburu dan tinggal di satu tempat tidak lama," Menkes menjelaskan.