Orangtua Bisa Ketahui Kesehatan Bayi Sebelum Dikandung

Teknologi penciptaan embrio digital dengan mencampur DNA dua orangtua akan memberitahukan kondisi kesehatan pada calon anaknya dengan

oleh Melly Febrida diperbarui 15 Apr 2014, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2014, 08:00 WIB
Orangtua Bisa Ketahui Kesehatan Bayi Sebelum Dikandung
(Foto: Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Apakah bayi saya akan sehat? Pertanyaan itu sering terbelesit di pikiran setiap calon orangtua. Tapi, dengan layanan penciptaan embrio digital dengan mencampur DNA dua orangtua akan memberitahukan kondisi kesehatan pada calon bayi dengan jelas.

Sebuah teknologi baru ini memungkinkan orangtua mengetahui kesehatan dan fisik bayinya sebelum di kandung.

Teknologi Matchright memungkinkan orang untuk menyaring donor sperma, ketika gen digabung dengan calon ibu. Ini bisa meningkatkan risiko anak mewarisi penyakit genetik.

Teknologi tersebut akan tersedia di dua klinik kesuburan Amerika Serikat. Teknologi juga memasukkan daftar yang tak berhubungan dengan kesehatan seperti mata bayi, pigmentasi kulit, tinggi badan, dan ukuran pinggang.

"Ini mencakup penyakit atau sifat yang memiliki pengaruh genetik," kata Founder perusahaan yang memasarkan teknologi GenePeeks, Lee Silver di Princeton University seperti dilansir Newscientist, Selasa (15/4/2014).

GenePeeks bermaksud menggunakan sistem untuk mengidentifikasi kondisi langka seperti cystic fibrosis dan penyakit Tay - Sachs, yang diturunkan kedua orangtua membawa mutasi pada gen tunggal.

Skrining kelainan genetik biasanya melibatkan sekuensing DNA dari calon orangtua. Tapi GenePeeks mengambil langkah lebih lanjut dengan algoritma yang memberi informasi dan menggunakannya untuk menciptakan rekombinasi genetik digital, pencampuran informasi genetik antara sperma dan telur. Ini memungkinkan orangtua melihat genetik dari embrio.

Sebelum seorang perempuan memilih donor dari sebuah klinik kesuburan, Matchright algorithma yang dikembangkan Silver menjalankan ribuan kali donor. Sehingga sudah menghasilkan 10 ribu embrio simulasi per pasangan.

"Studi ini menegaskan kemampuan sistem untuk secara akurat memprediksi profil risiko anak di masa depan," kata co- founder Anne Morriss.




Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya