Kiat Mudik Aman dan Nyaman bagi Pengendara Kendaraan Pribadi

Saat berhenti, pergunakan kesempatan untuk buang air kecil (BAK), agar Anda terhindar dari infeksi saluran kencing (ISK).

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Jul 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2014, 19:00 WIB
Ilustrasi Persiapan Mudik
Ilustrasi Persiapan Mudik

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Itu artinya tradisi mudik akan mulai dijalankan. Jika Anda hendak mudik, persiapkan fisik dan mental, agar perjalanan terasa aman dan nyaman. Sehingga, Anda dapat berkumpul bersama sanak keluarga.

Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, penting untuk berhenti tiap beberapa jam sekali. Saat berhenti, pergunakan kesempatan untuk buang air kecil (BAK), agar Anda terhindar dari infeksi saluran kencing (ISK).

"Jangan tunggu kebelet baru kencing. Usahakan tiap kali berhenti, kencing saja. Itu jauh lebih aman," kata Dr Sri Widiyaningsih dalam acara `Rumah Sakit Mitra Keluarga Siaga Memberikan Pelayanan Kesehatan Saat Libur Lebaran` di Restoran Makan-makan, Jalan Wijaya 1, Jakarta, ditulis Health Liputan6.com pada Jumat (18/7/2014)

Lagipula, istirahat yang terlalu sering tidak hanya dibutuhkan oleh orang yang menyupir, tapi juga para penumpangnya. "Kan tidak hanya si supir saja yang capai, tapi penumpangnya juga. Usahakan empat jam sekali istirahat. Ketika berhenti, pergunakan untuk meluruskan kaki," kata Sri.

Terpenting, Direktur Medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat, menyarankan, sebisa mungkin untuk mencari penginapan, sehingga seluruh anggota tubuh dapat beristirahat.

"Kalau tidak dapat, ya, tidak masalah. Misalnya saja pulang ke Jawa. Di Panturan kan, tidak selalu menemukan tempat buat mengingap. Menginap saja di jalan, yang penting kita bisa istirahat," kata dia menekankan.

Biasanya, para pemudik melakukan perjalanan saat masih berpuasa. Untuk itu, dianjurkan tetap mengonsumsi makanan saat sahur dan berbuka sewajarnya. Prinsipnya, sama seperti puasa pada umumnya.

"Jangan terlalu berlebihan, yang penting cukup," kata Sri.

Pun dalam mengonsumsi segelas air putih. Akan lebih baik, bila pemudik minum air putih dalam jumlah yang banyak. Berapa maksimalnya, terserah Anda, karena kapasitas tubuh masing-masing individu berbeda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya