Saat Mudik, Jangan Minum Obat Flu

Agar tetap sehat dan aman, ada beberapa kondisi tertentu mengenai konsumsi obat yang perlu diperhatikan pemudik

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Jul 2014, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2014, 13:30 WIB
H-4, Ratusan Pemudik Motor Mulai Padati Jalan Kalimalang
Selama musim mudik, pihak kepolisian mendirikan posko pengamanan di sepanjang Jalan Kalimalang, Jakarta, Kamis (24/7/14). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta Hari Jumat adalah hari terakhir masuk kerja sebelum libur lebaran tahun ini. Diperkirakan malam ini akan terjadi peningkatan arus mudik.

Agar tetap sehat dan aman, mungkin sudah banyak disampaikan tips mudik, tapi ada beberapa kondisi tertentu mengenai konsumsi obat yang perlu diperhatikan oleh pemudik, seperti disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama berikut ini:

Jangan minum obat flu



1. Kebetulan sekarang sedang banyak pasien dengan keluhan demam, batuk‎, pilek dan lainnya. Karena itu, cukup banyak dari kita yang sedang minum obat flu dalam berbagai jenis dan merek.

"Ingatlah, sebagian besar obat flu menyebabkan rasa kantuk, atau setidaknya membuat refleks jadi tidak maksimal, dan hal ini tentu bisa jadi berbahaya bila menyetir mobil atau mengemudi sepeda motor. Yang benar adalah sebaiknya jangan menyetir mobil atau mengemudi sepeda motor bila anda minum obat flu yang dapat menyebabkan kantuk," katanya.

Kalau sakit jangan menyetir



2. Penyakit sejenis flu sendiri juga mengakibatkan tubuh jadi lesu. Karena itu, sebaiknya kalau sakit dan lesu jangan menyetir atau mengemudi sepeda motor

3. Banyak diantara pemudik yang makan obat rutin untuk penyakitnya, misalnya darah tinggi, diabetes Melitus, dan lainnya. Ingatlah bahwa obat rutin itu memang harus dimakan rutin sesuai jadwalnya. Karena itu antisipasi kemungkinan macet berjam-jam di jalan dengan selalu membawa obat rutin yang biasa diminum

4. Vitamin mungkin diperlukan, walau dengan makan bergizi maka kebutuhan vitamin juga dapat dicukupi, kecuali bika kondisi badan sedang turun.

Obat tambah tenaga tak berguna



5. Obat 'penambah tenaga' tidak selalu berakibat baik, demikian juga dengan minuman-minuman tertentu yang banyak beredar. Sebaiknya gunakan  isyarat tubuh, yaitu bila lelah agar beristirahat. Ingat, keselamatan berkendara adalah yang paling utama

6. Bila mudik bersama anak-anak, selalu bawa obat yang anak-anak perlu konsumsi pada keaadaan tertentu. Misalnya demam dan lainnya. Bawa juga persediaan obat penghilang gejala yang lain, seperti obat mual, gangguan lambung, sakit perut, sakit kepala. Hanya juga harus diingat bahwa obat anti mual juga dapat menyebabkan kantuk, sehingga berbahaya bila mengemudi.

Bawa kotak P3K



8. Jangan lupa bawa kotak P3K (plester, pencuci luka, verband dll) untuk persiapan. Mudah-mudahan tidak digunakan.

Untuk semua hal diatas, Tjandra menyarankan, sebaiknya berkonsultasi dengan petugas kesehatan sebelum berangkat. "Manfaatkanlah petugas kesehatan yang ada di Pos Kesehatan Mudik sepanjang jalan.‎ Dan harus diingat untuk menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi selama mudik, jangan sampai mengonsumsi makanan yang tidak higienis sehingga menimbulkan gangguan pencernaan."

Satu hal lagi, yang diingatkan Tjandra. Sebenarnya tidak terlalu baik kalau Jumat setelah pulang kerja (masih dalam keadaan lelah) langsung menyetir mobil atau mengemudi motor ke kantor, malam hari pula. Pada dasarnya sebaiknya mengemudi dalam keadaan segar, fit dan bugar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya