Lagi, Satu Kasus MERS CoV di Arab Saudi

Setelah lebih dari 1 bulan tidak ada kasus baru, kemarin pemerintah Arab Saudi kembali melaporkan kasus baru MERS.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 14 Agu 2014, 19:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2014, 19:30 WIB
Ilustrasi Penyakit Mers CoV
Ilustrasi Penyakit Mers CoV (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Masih hangat mungkin bagi kita untuk mewaspadai sindrom pernapasan akut dari Timur Tengah atau MERS. Karena setelah lebih dari 1 bulan tidak ada kasus baru, kemarin Pemerintah Arab Saudi kembali melaporkan kasus baru MERS.

Seperti ditulis Kepala Balitbangkes, Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektronik yang diterima Liputan6.com bahwa jumlah total MERS CoV di Arab saudi sejak Juni 2012 mencapau 723 kasus, 299 diantaranya, artinya angka kematian 41,35 persen.

"Angka kematian MERS CoV ini memang sedikit lebih rendah dari Ebola‎ yang 54,8 persen (data 9 Agustus), tetapi angka kematian MERS CoV yang lebih dari 40 persen itu tentu patut jadi perhatian pula, apalagi menjelang musim haji yang tidak terlalu lama lagi," jelasnya.

Tjandra mengingatkan, ada 3 cara penularan MERS CoV, yaitu:

1. Community acquired
2. Hospital acquired
3. Close human to human contact

Untuk mencegah penularan MERS, Tjandra kembali mengimbau calon jemaah haji atau warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi untuk tetap menjaga kebersihan diri dan menggunakan pelindung seperti masker agar tidak mudah terular.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya