10 Tanda Anda Alami Pikun Berat

Demensia (pikun) merupakan penurunan fungsional otak yang tidak dapat dihindari. Risiko ini dapat dihindari

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Sep 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2014, 18:00 WIB
Kurang Vitamin D Munculkan Risiko Alzheimer
Kekurangan vitamin D bagi dewasa tua ternyata tidak hanya mempengaruhi kesehatan tulang.

Liputan6.com, Jakarta Demensia (pikun) merupakan penurunan fungsional otak yang tidak dapat dihindari. Namun, risiko terjadinya kondisi ini dapa dapat dikurangi dengan deteksi dini melalui beragam jenis aktivitas yang merangsang otak. Dan, salah satu jenis pikun yang patut diwaspadai adalah Alzheimer.

Mungkin tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi orang dengan Alzheimer. Maka itu, dalam acara 'Demensia: Bisakah Kita Kurangi Risikonya?' di Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (10/9/2014), Executive Director Alzheimer's Indonesia, DY Suharya, memaparkan 10 gejala umum Alzheimer yang patut kita kenali :

Gangguan daya ingat



1. Gangguan daya ingat

Penderitanya sering lupa akan kejadian yang baru saja terjadi, lupa janji, menanyakan dan menceritakan hal yang sama berulang kali, hingga lupa tempat parkir di mana dalam frekuensi tinggi.

2. Sulit fokus

Penderitanya sulit melakukan aktivitas, pekerjaan sehari-hari, lupa cara memasak, mengoperasikan telepon, tidak dapat melakukan perhitungan sederhana, serta bekerja dengan waktu yang lebih lama dari biasanya.

Sulit melakukan kegiatan



3. Sulit melakukan kegiatan yang familiar

Seringkali sulit untuk merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari, bingung cara mengemudi, hingga sulit mengatur keuangan.

4. Disorientasi

Bingung akan waktu (hari/tanggal/hari penting), bingung di mana mereka berada dan bagaimana mereka sampai di sana, tidak tahu jalan pulang kembali ke rumah.

Sulit memahami



5. Kesulitan memahami visuo spasial

Sulit untuk membaca, mengukur jarak, menentukan jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak cermin saat berjalan, menuangkan air di gelas namun tumpah dan tidak tepat menuangkannya.

6. Gangguan berkomunikasi

Kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat, seringkali berhenti di tengah percakapan dan bingung untuk melanjutkannya.

Taruh barang tidak pada tempat



7. Menaruh barang tidak pada tempatnya

Lupa di mana meletakkan sesuatu, bahkan kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut.

8. Salah membuat keputusan

Berpakaian tidak serasi, misalnya memakai kaos kaki kiri berwarna merah, kaos kaki kanan berwarna biru, tidak dapat memperhitungkan pembayaran dalam bertransaksi dan tidak dapat merawat diri dengan baik.

Tarik diri dari pergaulan



9. Menarik diri dari pergaulan

Tidak memiliki semangat ataupun inisiatif untuk melakukan aktivitas atau hobi yang biasa dinikmati, tidak terlalu semangat untuk berkumpul dengan teman-temannya.

10. Perubahan perilaku dan kepribadian

Emosi berubah secara drastis, menjadi bingung, curiga, depresi, takut atau tergantung yang berlebihan pada anggota keluarga, mudah kecewa dan putus asa baik di rumah maupun dalam pekerjaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya