Liputan6.com, Jakarta Siapa bilang ejakulasi hanya milik pria? Wanita pun bisa mengalami ejakulasi. Meski tidak semua wanita bisa melakukannya, tapi sebuah studi menyatakan sekitar 40 persen wanita di dunia bisa melakukan ejakulasi.
"Ejakulasi pada wanita bukanlah sebuah mitos. Namun hal ini kerap menjadi gejala elusif atau sulit dipahami karena jarang sekali yang membicarakannya di mana pun,"ujar dokter Laura Berman, PhD terapis dan konsultasn seks dari Universitas Chicago.
Baca Juga
Perlu dicatat bahwa ejakulasi berbeda dengan orgasme. Orgasme adalah puncak kenikmatan ketika becinta yang berkaitan dengan mental dan spiritual. Sedangkan ejakulasi adalah sensasi seperti ingin buang air kecil hingga keluar cairan melalui uretra akibat terangsangnya G-spot.
Advertisement
Pada pria, orgasme dan ejakulasi seringkali datang bersamaan. Atau hanya berselisih sekian detik. Namun pada wanita, ejakulasi bisa datang beberapa saat setelah orgasme. Bahkan bisa juga ejakulasi terjadi setelah wanita mengalami sekian kali orgasme.
Penampilan dan tekstur cairan ejakulasi perempuan berbeda-beda. Ada yang berwarna putih seperti susu, ada pula yang seperti air agak keruh dan lengket. Jumlahnya pun bervariasi. Ada yang banyak, ada pula yang sedikit. Bahkan pada wanita yang sama, jumlah cairan ejakulasi yang dikeluarkan bisa bervariasi dalam setiap sesi bercinta. Cairan ejakulasi wanita memiliki kandungan phosphotase yang sebelumnya diyakini hanya terdapat pada cairan ejakulasi pria.
Sejak tahun 2000, sejumlah peneliti menyebutkan bahwa cairan itu keluar dari kelenjar paraurethral yang berada di dinding depan vagina yang posisinya lebih rendah dibanding saluran kencing. "Namun, sebenarnya kami tidak terlalu tau darimana ejakulasi itu berasal dan hal itu masih terus menjadi perbincangan para dokter dan peneliti selama bertahun-tahun,"ujar Laura.