Perokok Pasif, Paling Parah Kena Dampak Rokok

Dampak dari bahaya asap rokok itu bukan hanya ditanggung seorang diri, melainkan turut melibatkan anaknya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Sep 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2014, 14:30 WIB
Ini Alasan Perokok dan Penjualan Rokok Stabil dalam 25 Tahun
Ada banyak alasan bagi perokok untuk merokok

Liputan6.com, Jakarta Orangtua yang masih merokok di dalam rumah, ingatlah bahwa dampak dari bahaya asap rokok itu bukan hanya ditanggung seorang diri, melainkan turut melibatkan anaknya.

"Kalau dia sendiri yang merokok, dan dampaknya ditanggung sendiri sih, enak. Ini dia yang merokok, yang tidak merokok malah terkena dampak dari asap rokok dan jadi korban. Kan menyedihkan," kata Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A saat berbincang dengan Health-Liputan6.com di Cilandak Town Square, Jakarta, ditulis Kamis (25/9/2014)

Sejumlah penyakit yang mengintai para perokok di antaranya adalah kanker, serangan jantung, stroke, dan kelainan janin (bagi perokok wanita). "Bagaimana kalau penyakit-penyakit ini juga dirasakan oleh mereka yang tidak merokok?," kata Menkes menekankan.

Lebih lanjut Menkes mengatakan bahwa jumlah perokok pasif jumlahnya lebih besar dari perokok aktif yang menghasilkan asap rokok itu sendiri.

"Katakanlah 2 juta orang yang merokok, yang terkena dampaknya mungkin 10 kali dari jumlah itu, bisa 20 jutaan orang yang terkena," kata Menkes.

Untuk itu, Menkes menekankan agar para perokok sadar untuk tidak merokok di tempat yang banyak orangnya. Seperti mall dan restoran.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya